EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penguatan. Itu menilik inflasi Amerika Serikat (AS) telah mencapai titik kulminasi. Selain itu, inflow investor asing juga masih menderas.
So, secara teknikal Indeks masih berpotensi mengalami kenaikan setelah membentuk candle hammer. ”Kami perkirakan Indeks akan bergerak pada rentang support 7.125, dan resisten 7.190,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (12/8).
Secara teknikal, Indeks setelah membentuk candle hammer diikuti penguatan, membuat Indeks berpotensi mengalami lonjakan. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu INDY, EXCL, KKGI, ASLC, MEDC, SMRA, MDKA, ENAK, TAPG, dan ANTM.
Indeks pada perdagangkan kemarin menguat 1,05 persen menjadi 7.160. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks di antaranya technology surplus 2,76 persen, basic materials naik 1,96 persen, dan property dan real estate tumbuh 1,86 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp587 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli BBCA, TLKM, dan BMRI.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup cenderung melemah. Bursa Asia pagi ini bervariasi. Indeks Nikkei 225 surplus 2,02 persen, dan Indeks Kospi tekor 0,22 persen. (*)
Related News
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial Rebound
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTM