Inovasi Pertambangan, DOID Gandeng The University of Queensland
Dua petugas lapangan memeriksa digitalisasi pertambangan via aplikasi mobile. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Delta Dunia Makmur (DOID) meneken perjanjian layanan penelitian dengan The University of Queensland (UQ). Itu dilakukan untuk mendorong inovasi, dan keberlanjutan sektor pertambangan. Kolaborasi itu, dilakukan perseroan melalui anak usaha yaitu Bukit Teknologi Digital (BTech).
Sinergi itu, memadukan analitik pertambangan canggih BTech dengan kapabilitas riset kelas dunia UQ, sejalan dengan fokus strategis Delta Dunia Group pada teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan. Penelitian itu, dirancang secara strategis untuk memberi peningkatan signifikan pada keunggulan operasional, dan praktik keberlanjutan Delta Dunia Group.
Penelitian bersama itu, fokus pada pengembangan framework yang kokoh untuk Indikator Kesehatan Aset alias Asset Health Indicators (AHI) yang dapat secara akurat menentukan Sisa Masa Pakai atau Remaining Useful Life (RUL) komponen-komponen vital alat berat. Memahami kondisi komponen, dan aset secara mendalam sangat penting untuk pemeliharaan secara efektif, membantu memperpanjang umur komponen, dan mengoptimalkan manajemen armada.
Nah, untuk mengatasi tantangan downtime tidak terduga, dan biaya perbaikan tinggi dalam operasi pertambangan Delta Dunia Group, penelitian akan mencakup analisis mendalam dengan menggunakan analitik data, deteksi kegagalan berbasis machine learning, pemetaan kesehatan komponen dengan parameter kunci, optimalisasi RUL, dan masa pakai komponen.
Endang Veronica, Presiden Direktur BTech, mengaku sangat antusias dapat menjalin kemitraan dengan UQ. Sebagai perusahaan teknologi pertambangan terus berkembang, kami berkomitmen berinvestasi dalam berbagai inovasi yang dapat meningkatkan solusi end-to-end mutakhir bagi para klien. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting menuju keunggulan teknologi sektor pertambangan. ”Dengan menggabungkan penelitian inovatif, dan keahlian operasional, kami menetapkan standar baru dalam keandalan, dan keberlanjutan industri,” tegasnya.
Sejak spin-off 2023, BTech telah berkolaborasi erat dengan perusahaan-perusahaan beroperasi di bawah naungan Delta Dunia Group Indonesia, dan Australia melalui berbagai inisiatif komprehensif bidang Manajemen Aset, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (SHE), Manajemen Sumber Daya Manusia, serta Mine Engineering. Keunggulan BTech terletak pada pemanfaatan analitik yang disesuaikan untuk mengoptimalkan keunggulan operasional, dan meningkatkan kinerja keberlanjutan.
“Kami sangat antusias dapat menjalin kolaborasi pentin dengan perusahaan Indonesia, terutama sektor pertambangan. Kemitraan ini penting bagi kami dalam mendorong inovasi global. Pengembangan pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance) kunci mengoptimalkan operasi pertambangan. Kami menyediakan solusi tidak hanya meningkatkan keandalan peralatan, tetapi juga mendorong praktik berkelanjutan sektor pertambangan,” tegas Professor Sue Harrison, Executive Dean of the Faculty of Engineering Architecture and Information Technology di UQ.
Kemitraan itu, menegaskan komitmen Delta Dunia Group untuk memperdalam hubungan dengan Australia, mencakup proyek R&D kolaboratif fokus pada praktik ramah lingkungan, dan inovasi. Pada 20 September 2024, Grup meneken Umbrella Agreement dengan UQ untuk memberi manfaat signifikan bagi para pemangku kepentingan Indonesia dan Australia. Kolaborasi itu, mendukung inisiatif riset seluruh anak usaha Delta Dunia Group, mendorong kemajuan praktik pertambangan berkelanjutan, inovasi tenaga kerja, dan penerapan teknologi terkini. (*)
Related News
Periksa! Ini Strategi SIG Dongkrak Kesejahteraan Petani Rembang
Tambah Porsi, Komut Ini Serok 38,73 Juta Saham CRAB Rp220 per Lembar
Dian Swastatika (DSSA) Eksekusi Transaksi Rp9,18 T, Telisik Lengkapnya
Soal PHK Pekerja, Ini Respons BFI Finance (BFIN)
IPO Lighthouse Company Dinilai Akan Bentuk Monopoli Market
Untuk Operasional, Bukaka (BUKK) Lakukan Transaksi Afiliasi Rp700M