EmitenNews.com - PT PP (PTPP) sepanjang 2023 membukukan laba bersih Rp481,36 miliar. Melambung 77 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp271,69 miliar. Nah, dengan hasil itu, laba per saham dasar terkerek menjadi Rp78 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp44.

Lonjakan laba itu ditopang pendapatan Rp19,99 triliun, naik dari edisi sama 2022 senilai Rp18,92 triliun. Secara rinci, segmentasi pendapatan PTPP dikontribusi jasa konstruksi mencapai 73,44 persen setara Rp14,68 triliun, lalu disusul oleh EPC (Engineering-Procurement-Construction) 11,69 persen atau Rp2,24 triliun.

Selanjutnya, ada aset keuangan dari hasil konsensus setipis 1,52 persen setara Rp304,39 miliar. Penyewaan peralatan berkontribusi 0,77 persen atau RpRp153,79 miliar, segmen energi 0,74 persen atau Rp147,11 miliar, pendapatan tol 0,34  persen atau Rp68,31 miliar dan pracetak 0,30 persen setara Rp59,24 miliar.

Perolehan kontrak pihak ketiga mendominasi pendapatan usaha PTPP Rp13,75 triliun, mayoritas proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kontrak dari pihak berelasi menyerap pendapatan Rp6,24 triliun, didominasi proyek PT Pelabuhan Indonesia hingga Hutama Karya.

Secara update, kontrak baru PTPP per 31 Januari 2024 mencapai Rp3,5 triliun atau naik 99,96 persen dibanding realisasi kontrak periode sama 2022. Kontribusi keseluruhan nilai kontrak PTPP didominasi proyek pemerintah mencapai 90,50 persen, lalu di susul BUMN 7,76 persen, dan swasta hanya 1,74 persen.

Adapun dari kontrak itu, PTPP mendapat mandat pengerjaan tertinggi untuk sektor jalan dan jembatan sebesar 62,03 persen, disusul oleh pembangunan gedung 28,47 persen dan untuk pelabuhan 7,76 persen serta lainnya hanya 1,74 persen.

Harga pokok pendapatan Rp17,61 triliun, bengkak tipis dari Rp16,24 triliun. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp2,38 triliun, menanjak tipis dari fase sama tahun sebelumnya Rp2,67 triliun. (*)