EmitenNews.com -  PT Intra GolfLink Resorts Tbk berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.100.000.000 unit saham baru atau setara dengan 15,02% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Saham baru tersebut ditawarkan di kisaran harga Rp200-230 per saham. 

Berdasarkan harga indikatif itu, perseroan berpotensi meraih dana segar maksimal Rp713 miliar melalui IPO. Intra GolfLink Resorts akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi melalui anak usaha. Perinciannya, 87,53% akan dialokasikan untuk setoran modal ke PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali.

Adapun, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).

NKG akan menggunakan dana setoran modal tersebut untuk membiayai pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali dan membeli lahan seluas 11.332 m2 yang tepat ada di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung. Selain itu, NKG juga akan mengembangkan proyek "New Kuta Golf Villa" beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. 

 

"Bisnis golf di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan. Kami percaya bahwa dengan fasilitas unggulan dan pelayanan prima, lapangan golf kami akan menjadi destinasi pilihan para pecinta golf dari seluruh dunia sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Indonesia,” ujar Darma Mangkuluhur Hutomo, Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts pada acara konferensi pers terbatas hari ini. 

Dengan demikian, imbuhnya, prospek bisnis perseroan ke depan akan positif seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di Tanah Air dan Indonesia mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara. 

“Potensi bisnis golf di Indonesia sangat besar, terutama dengan adanya dukungan dari sektor pariwisata. Kami melihat minat yang terus meningkat baik dari pemain lokal maupun turis internasional yang tertarik untuk menikmati pengalaman bermain golf di tengah keindahan alam Indonesia,” tutur Dwi Febri Astuti, Direktur Utama Intra GolfLink Resorts. 

Peningkatan jumlah pegolf berdampak positif bagi kinerja IGR, khususnya pascapandemi COVID-19. Pada tahun 2022, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi bersih Rp32,04 juta menjadi laba bersih Rp25,53 miliar. Sepanjang tahun lalu, laba bersih perseroan kembali melonjak hingga 136% year on year (yoy). 

Keuntungan tersebut diperoleh dari hasil penjualan bersih yang juga naik signifikan, yakni sebesar 59% di tahun 2022 dan 53% di 2023 yoy.  Perseroan optimistis, tingkat  profitabilitas akan terus tumbuh seiring dengan ekspansi dan perkembangan golf tourism ke di masa mendatang. 

IGR akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni hingga 25 Juni 2024. Sementara, penawaran umum diperkirakan akan  dilakukan pada 2-4 Juli 2024. PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter). Berdasarkan jadwal sementara, Intra GolfLink Resorts menargetkan bisa mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham 'GOLF' pada 8 Juli 2024.