EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak menguat. Investor masih merespons rilis laporan keuangan emiten akhir Maret 2023. Para pelaku pasar sedang menunggu pembagian dividen khususnya sektor batu bara.
”Kami perkirakan IHSG bergerak pada rentang support 6.690, dan resisten 6.760,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu, 29 Maret 2023.
Secara teknikal, IHSG tertahan di area resistance 6.765, dan indikator stochastic akhirnya kembali terjadi golden cross mengarah ke atas. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain TOWR, BUMI, ADMR, MDKA, LPPF, BIRD, TBIG, AGII, dan DRMA.
Menyudahi perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,77 persen menjadi 6.760. Beberapa sektor mengalami penguatan di antaranya technology 4,49 persen, energy 2,49 persen, dan consumer cyclicals 1,65 persen. Investor asing membukukan net buy pasar reguler Rp192,20 miliar. Saham paling banyak dibeli investor asing di antaranya BBCA, BBRI, dan ANTM.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) kompak melemah. Sentimen negative dari gejolak perbankan AS juga memprtimbangkan komentar pejabat The Fed. Selain itu, para pelaku pasar akan menunggu rilis data GDP AS dengan konsensus mengalami perlambatan pertumbuhan.
Pagi ini, bursa Asia sudah diperdagangkan dengan mix cenderung menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,37 persen, dan Kospi melemah tipis 0,07 persen. (*)
Related News
Pemerintah Coba Pangkas Produksi untuk Dongkrak Harga Batu Bara
IHSG Naik 0,15 Persen ke Level 8.384 di Sesi I
Industri Asuransi Harus Terapkan Budaya Lindungi Data Nasabah
Program B50 Akan Diuji Jalan Awal Desember 2025
Cenderung Tertekan, IHSG Uji Level 8.325
IHSG Potensial Rebound, Angkut Saham ARCI, SIDO, dan AKRA





