EmitenNews.com - DJIA anjlok hingga -1,51% pada hari Selasa (03/09), diikuti oleh S&P 500 (-2,12%) dan Nasdaq (-3,26%). Wall Street terkoreksi menyusul data ketenagakerjaan manufaktur bulan Agustus 2024 dari ISM yang naik hingga 46bps, lebih tinggi dari ekspektasi 43,6bps dan 43,4bps pada bulan Juli 2024, yang mengindikasikan pasar kerja yang lebih tangguh dari perkiraan.


Selain itu, investor menantikan kinerja neraca perdagangan dan pasar kerja oleh JOLT, untuk mengukur kemungkinan keputusan penurunan suku bunga The Fed bulan ini. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) PMI Jasa Bank Jibun Jepang Final Agustus 2024; 2) PMI Jasa Caixin Tiongkok Agustus 2024; 3) Neraca Perdagangan AS Juli 2024.


Pemerintah berencana menjaga stok penyangga di sektor energi sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi yang dirilis pada 2 September 2024. Stok penyangga tersebut meliputi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 9,64 juta barel, gas minyak cair (LPG) sebanyak 525,78 ribu metrik ton, dan minyak bumi sebanyak 10,17 juta barel hingga tahun 2035.


"Kami menilai pengesahan Perpres ini bertujuan untuk menjamin ketahanan energi nasional, mengatasi krisis dan keadaan darurat energi, serta mendukung pembangunan berkelanjutan," ulas MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini. Mereka menilai jangka waktu yang ditetapkan hingga tahun 2035 tersebut tampak layak mengingat kemampuan keuangan negara.


IHSG melemah -1,01% ke level 7.616,52 pada perdagangan Selasa (03/09) di tengah aksi beli bersih asing sebesar Rp116,8 miliar. Hampir seluruh sektor mengalami pelemahan yang membebani indeks, dipimpin oleh sektor teknologi (-3,04%) diikuti oleh sektor konsumen siklikal (-1,49%). Sementara sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mencatatkan penguatan (+0,36%).


Indeks melemah seiring dengan sebagian besar bursa saham Asia lainnya, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi global. Tercatat, inflasi tahunan Korea Selatan pada Agustus 2024 tercatat sebesar +2% YoY, terendah dalam 42 bulan terakhir. Nilai tukar Rupiah ditutup flat di level Rp15.525/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 7.570-7.653. Saham yang direkomendasikan adalah AVIA, BRIS, BFIN, MYOR.(*)