Investor Khawatirkan Inflasi Berdampak ke Penurunan Laba Emiten
EmitenNews.com - IHSG pada perdagangan Rabu 18 Mei 2022 ditutup menguat 2,24% ke level 6793.
Penguatan IHSG tak lepas dari kontribusi saham sektor teknologi yang membukukan penguatan terbesar. Sedangkan saham sektor energi mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp274,4 miliar, termasuk transaksi di pasar negosiasi atas saham BBCA dengan net sell investor asing sebesar Rp101,38 miliar.
Waterfront Sekuritas memprediksi pada perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran support 6700/6650 dan resistance 6830/6900. Saham yang diunggulkan adalah BBRI, BMRI, BBNI, BBTN, BBCA, ADMR, ADRO, INDY, INCO, ANTM, ASII, dan PGAS.
Indeks saham di bursa Wall Street semalam ditutup melemah tajam akibat kekhawatiran akan dampak tingginya inflasi terhadap laba emiten. Laporan keuangan Wal-Mart dan Target yang di bawah estimasi akibat kenaikan biaya bahan bakar dan tenaga kerja, memicu kecemasan investor akan dampak inflasi terhadap penurunan laba emiten.
"Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun turun di bawah level 2,9% setelah sempat naik hingga di atas 3%, karena investor beralih ke obligasi sebagai safe haven," kata analis Waterfront, Ratna Lim.
Sementara itu harga minyak mentah melemah akibat naiknya produksi minyak AS. Koreksi harga emas berkurang seiring dengan turunnya yield US-Treasury.(fj)
Related News
Terseret Lima Sektor, IHSG Ditutup Turun 0,32 Persen di Sesi I
Maruarar: Tapera Masih Harus Tingkatkan Kepercayaan Publik
Ada Pilkada Serentak, BI Liburkan 5 Kegiatan Operasional Berikut
Pemerintah Proyeksikan Investasi USD618M untuk 28 Komoditas Hilirisasi
Pemerintah Kantongi Keputusan Investasi Akhir Proyek CCUS Tangguh
Bursa Asia Drop, IHSG Susuri Zona Hijau