EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak bervariasi cenderung melemah. Maklum, belum ada sentimen positif untuk mendorong Indeks. Selain itu, dari eksternal masih menunggu data penting mengenai inflasi. 


”Kami perkirakan IHSG bergerak pada rentang support 6.795, dan resisten 6.850,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa, 12 April 2023.


Secara teknikal, Indeks kembali akan menguji resistance diikuti indicator stochastic mulai berbalik arah. Sementara, beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu SMRA INTP, SMGR, AUTO, ASSA, AMAR, MNCN, dan TLKM.


Menyudahi perdagangan kemarin Indeks menguat 0,59 persen menjadi 6.811. Beberapa sektor mengalami penguatan antara lain sektor teknologi 1,91 persen, properti dan real estate 1,79 persen, dan basic materials 1,66 persen. Investor asing membukukan net buy Rp493 miliar. Saham paling banyak dibeli investor asing di antaranya BBRI, BBCA dan ANTM.


Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi. Para pelaku pasar menanti data inflasi, dan PPI. Selain itu, pernyataan salah satu pejabat The Fed untuk berhati-hati mengerek suku bunga. Di sisi lain, The Fed memberi isyarat menaikkan suku bunga sekali lagi atau di atas 5 persen, dan setelah itu akan berhenti menaikkan suku bunga.


Pagi ini, bursa Asia sudah dibuka dengan ceria. Indeks Nikkei 225 menguat 0,33 persen, dan Kospi menanjak 0,40 persen. Pagi ini, bank sentral Korea Selatan merilis data unemployment rate mengalami lonjakan menjadi 2,7 persen, dan Jepang merilis data PPI turun menjadi 7,2 persen. (*)