EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah terbatas. Sepanjang perdagangan pekan ini, IHSG akan menguji level support classic 7.327, dan resistance 7.658. Pelemahan itu, berpotensi dipengaruhi eskalasi konflik timur tengah antara Iran dan Israel. 

Pekan lalu, IHSG dibebani sentimen dari rudal Iran menuju Israel. Investor khawatir Israel melakukan aksi balasan yang memicu ketidakpastian global. Ditambah lagi, Iran merupakan negara dengan pasokan minyak terbesar ke-3 dunia.

Di sisi lain, stimulus China juga menjadi katalis penyebab outflow besar-besaran dari pasar saham Indonesia menuju negara-negara Asia Timur seperti China, Hong Kong, dan Jepang. Sehingga saham-saham bluechip berpotensi dirugikan, tetapi saham-saham sektor energi, dan bahan baku berpotensi diuntungkan dari stimulus China.

Menilik data itu, StocKnow.id menyodorkan sejumlah pilihan sebagai jujukan investasi. Yaitu, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp1.500 per lembar dengan take profit di kisaran Rp1.555-1.580 per saham, dan stop loss Rp1.440 per eksemplar.

London Sumatera (LSIP) Rp1.035 dengan take profit Rp2.440-2.550, dan stop loss Rp2.230 per lembar. Pertamina Energy (PGEO) Rp1.145 per saham dengan take profit Rp1.180-1.200, dan stop loss Rp1.110 per eksemplar. 

Bumi Resources Minerals (BRMS) Rp268 per helai dengan take profit Rp276-288 per saham, dan stop loss Rp256. Menyudahi perdagangan Jumat, 4 Oktober 2024, IHSG susut 47,3 point alias 0,6 persen menjadi 7.496. Total volume perdagangan 22,1 miliar lembar senilai Rp9,8 triliun. (*)