EmitenNews.com - Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) telah tuntas. Hajatan pada 14 Februari 2024 tersebut berjalan dengan damai. Kini jutaan pasang mata menunggu hasil keputusan akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk penentuan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.

Pelaku pasar menanti isu susunan kabinet untuk melanjutkan program pemerintah ke depan. Investor mencermati pergantian kabinet, terutama posisi Menteri Keuangan (Menkeu) dari saat ini Sri Mulyani. Secara garis besar, kondisi tersebut lumrah, mengingat kebijakan ekonomi secara makro akan melibatkan Menkeu.

"Cukup banyak orang Indonesia bagus untuk jadi Menkeu. Menkeu sebelum Sri Mulyani juga bisa diterima oleh pasar. Yang kita takutkan jangan sampai terkesan kabinet di portofolio ekonomi itu terlihat seperti orang-orang dipilih secara politis tanpa melihat kemampuan, dan kredibilitasnya," tutur Presiden Direktur Maybank Sekuritas Indonesia, Wilianto, dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Senin (4/3/2024).

Ia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir 2024 bisa tembus 8.000. "Perhitungan itu merujuk pada sejumlah faktor global, termasuk penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dan perlambatan ekonomi di negeri paman Sam itu," katanya.

Dengan kondisi global ada penurunan suku bunga, ekonomi akan bottom tahun ini. Di mana, AS ditakutkan resesi cukup dalam, tapi mungkin terjadi hanya soft landing. Menurut saya IHSG di akhir tahun pada kisaran 8.000an, sudah realistis.

Meski kenaikan itu hanya sekitar 10 persen dari IHSG saat ini yang berada di kisaran 7.300, Wilianto menjelaskan bahwa kenaikan IHSG itu bisa menjadi 20 persen hingga 20 persen di saham-saham tertentu. (*)