EmitenNews.com - Akbar Himawan Buchari mendorong pemerintah pusat dan daerah terus melakukan perbaikan birokrasi, terutama yang berkaitan dengan perizinan usaha agar investasi bisa berjalan lancar. Dengan begitu dampak investasi berjalan lancar, dan bisa dirasakan langsung masyarakat, terutama pengusaha lokal. Ia mengajak pesaingnya dalam pemilihan bersama-sama membangun Hipmi.


Itulah salah satu janji Akbar Himawan Buchari sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2022-2025. Politikus Partai Golkar itu, terpilih menggawangi organisasi para pengusaha muda itu, dalam Munas Hipmi XVII di Solo Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). Ia mengungguli pesaing kuatnya, Bagas Adhadirgha pada putaran kedua pemilihan ketua umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, dan Anggawira.


Sebagai pengusaha muda Akbar Himawan Buchari termasuk pekerja keras. Pria kelahiran 25 November 1988 itu, sudah harus berjibaku dengan serentetan bisnis, mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti, hingga bidang konstruksi, sejak belia. Tamatan Universitas Islam Sumatera Utara itu, sudah harus ikut berpikir keras dan gigih belajar bisnis meski usianya, ketika itu, baru menginjak 10 tahun.


Ayahnya, Buchari Usman menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-152, di Desa Buah Nabar, Kabupaten Deli Serdang--sekitar 32 km dari Bandara Polonia, Medan--pada 1997. Sejak itu, bisnis sang ayah sempat dikendalikan oleh pamannya. Pada 2004, ketika duduk di bangku SMA, Akbar mulai bergabung di perusahaan ayahnya, meski sekedar membantu mengembangkan bisnis keluarga.


"Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S2 dan baru belajar bisnis, tetapi kenyataannya tidak seperti itu," kata Akbar Himawan Buchari.


Seperti dikutip dari akun Youtube Hipmi TV, Kamis (24/11/2022), dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Hipmi, Akbar Himawan Buchari meminta maaf jika dalam proses pemilihan ada perasaan yang tersinggung dan terlukai.


"Saya memohon maaf apabila dalam perjalanan ini ada perasaan teman-teman yang saya lukai. Ada perasaan teman-teman yang tersinggung. Dalam perbuatan, dalam kata-kata. Saya mohon dimaafkan," kata anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar tersebut.


Menurut Akbar, dalam pemilihan ketua umum Hipmi tidak ada yang menang dan kalah. Menurutnya, pemilihan ini merupakan pembelajaran menjadi pemimpin nasional. Untuk itu, Akbar berharap para kader Hipmi dapat menjadi pemimpin nasional. Sebagai role model ia menunjuk mantan Ketua Umum Hipmi, yang kini Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.


Akbar mengajak pesaingnya dalam pemilihan, Bagas Adhadirgha dan Anggawira untuk bersama-sama membangun Hipmi menjadi lebih baik. "Saya berharap dengan terpilihnya ketum BPP Hipmi akan membentuk kepengurusan yang bagus dan tetap eksis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional." ***