EmitenNews.com—PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) sepanjang semester pertama tahun 2022 membukukan kinerja cukup apik. Hal itu terlihat dari laba bersih yang tumbuh 7,01 persen menjadi Rp64,70 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp60,46 miliar.

 

Merujuk data laporan keuangan emiten infrastruktur transportasi ini, dimuat pada laman BEI, Selasa (26/7/2022) disebutkan, pendapatan Jasa Armada (IPCM) per 30 Juni 2022 sebesar Rp 428,19 miliar meningkat 8,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 393,04 miliar.

 

Secara rinci, pendapatan jasa kapal di pelabuhan umum meningkat 8,54 persen menjadi Rp225,36 miliar dari Rp207,61 miliar. Pendapatan jasa kapal di TUKS juga meningkat dari Rp68,67 miliar menjadi Rp81,1 miliar. Selanjutnya, jasa kapal di terminal khusus mengalami penurunan 21,27 persen menjadi Rp69,86 miliar.

 

Terakhir, perseroan mencatatkan jasa pengelolaan kapal turun Rp1 miliar menjadi Rp27 miliar dan munculnya segmen baru jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp24,86 miliar.

 

Berkat lompatan kinerja semester I-2022 itu, beban pokok pendapatan IPCM meningkat menjadi Rp 307,61 miliar dari sebelumnya Rp 270,32 miliar. Sehingga laba kotor IPCM turun 1,73 persen. 

 

Di sisi lain, IPCM berhasil memangkas beban umum administrasi menjadi Rp 41,08 miliar dari sebelumnya Rp48,61 miliar. Selain itu, beban operasi lainnya juga berkurang menjadi Rp3,65 miliar dari sebelumnya Rp11,69 miliar. Penurunan sejumlah beban ini mengerek laba usaha IPCM sebesar 10,25 persen menjadi Rp 76,63 miliar. 

 

Anak usaha Pelindo ini hingga semester I-2022 membukukan total aset sebesar Rp 1,52 triliun atau naik 7,04 persen dari posisi Desember 2021. Total aset IPCM di topang oleh liabilitas yang naik 46,74 persen menjadi Rp398,36 miliar dan jumlah ekuitas turun 2,6% menjadi Rp 1,12 triliun.

 

Posisi keuangan emiten yang patut diperhatikan adalah kas dan setara kas, dimana  IPCM tercatat mengumpulkan pos itu sebesar Rp 669,82 miliar atau naik 2,16 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 655,63 miliar.