Jenuh Beli, IHSG Jalani Koreksi

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup menguat. Itu ditopang soliditas laporan keuangan emiten kuartal kedua tahun ini. Selain itu, juga didukung perkembangan terbaru negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagang.
Beberapa emiten teknologi besar seperti Alphabet, dan Verizon telah melaporkan kinerja dan laba bersih berhasil melampaui ekspektasi sehingga mendorong kenaikan harga saham emiten tersebut. Berdasar data FactSet sebanyak 82 persen dari 169 emiten konstituen S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan di kuartal kedua tahun ini, berhasil membukukan laba bersih lebih baik dari perkiraan.
Sementara itu, berdasar postingan presiden komisi Uni Eropa Ursula von der leyen di media sosial x, Presiden Donald Trump dikatakan setuju untuk bertemu dengan di Skotlandia pada hari Minggu waktu setempat untuk melakukan perundingan dagang.
Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, koreksi harga mayoritas komoditas, dan kinerja keuangan beberapa emiten 2025 di luar ekspekasi, posisi indeks sudah jenuh beli berpotensi menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Jadi, indeks diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.485-7.425 dan resistance 7.600-7.660. Berdasar itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia EMTK, SCMA, CPIN, SIDO, PANI, dan ICBP. (*)
Related News

Bos BEI Optimistis IHSG Tembus 8.000, Ini Pemicunya

Cinema XXI (CNMA) Boncos! Laba & Pendapatan Anjlok di Semester I

BNI Sulap Hutan Mangrove Jadi Motor Ekonomi Hijau

Mitratel (MTEL) dan Telkom DWS Teken Kesepakatan Strategis

NRCA Bakal Lepas Saham Hasil Buyback Harga Pasar, Minat?

AKR Corporindo (AKRA) Sebar Dividen Interim Rp989,9M, Cek Jadwalnya