EmitenNews.com - Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat dan diprakirakan mencapai target Pemerintah tahun 2025. Pada triwulan III 2025, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap terjaga baik dengan dukungan Pemerintah bersama otoritas moneter dan sektor keuangan.

Penjualan ritel September 2025 tumbuh 5,8% yoy (Juni 2025: 1,3%) diikuti keyakinan konsumen terhadap kinerja pemerintahan dan ekonomi yang terus membaik.

Aktivitas manufaktur kembali berada di area ekspansif pada akhir triwulan III 2025 dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur mencapai 50,4 (Juni 2025: kontraksi 46,9) dan berlanjut ke 51,2 pada Oktober 2025, utamanya ditopang oleh kenaikan pesanan baru selama tiga bulan berturut-turut, sejalan dengan surplus neraca perdagangan triwulan III 2025 yang mencapai USD14,00 miliar (63,4% qtq dan 112,1% yoy) karena kuatnya daya saing produk Indonesia.

"Penempatan kas Pemerintah Rp200 triliun sebagai cash management turut meningkatkan likuiditas perekonomian," demikian disampaikan dalam siaran pers bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (3/11).

Hal ini tecermin dari pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2% yoy. Likuiditas perekonomian juga meningkat sejalan dengan kebijakan moneter longgar dan ekspansi likuiditas, dengan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai 8,0% yoy pada September 2025, lebih tinggi dibandingkan 6,5% yoy pada Juni 2025.

Ke depan, investasi akan terus diperkuat termasuk melalui peran Danantara sebagai pengungkit investasi swasta serta upaya penciptaan iklim investasi yang kompetitif dengan pembentukan Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP).

Belanja APBN untuk mendukung aktivitas konsumsi dan produksi diperkuat melalui percepatan implementasi program strategis, serta pemberian stimulus dan dukungan insentif bagi sektor prioritas yang disinergikan dengan kebijakan moneter dan sektor keuangan.

Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5% yoy pada triwulan IV 2025 dengan dukungan stimulus Rp34,2 triliun, secara full year 2025 diproyeksikan tumbuh hingga 5,2%.(*)