Kabar Baik dari BI, Likuiditas Perbankan dan Perekonomian Memadai untuk Tingkatkan Kredit

Bank Indonesia. dok. iNews.
EmitenNews.com - Kabar baik dari Bank Indonesia. Dalam siaran pers BI, Kamis (19/1/2023) Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono menyampaikan bahwa likuiditas perbankan dan perekonomian memadai untuk mendorong peningkatan kredit/pembiayaan dan pemulihan ekonomi lebih lanjut. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023 memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Pada Desember 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, mencapai 31,20% dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42%. Hal itu mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit/pembiayaan bagi dunia usaha.
Ini semua sejalan dengan stance kebijakan likuiditas yang akomodatif oleh Bank Indonesia. Likuiditas perekonomian juga tetap memadai dalam mendukung kegiatan ekonomi. Hal itu tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 9,5% (yoy) dan 8,3% (yoy).
Erwin Haryono mengatakan, ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan stabilitas yang tetap terjaga. ***
Related News

Lima Saham Terbang Keluar dari FCA, Dua Ambles ARB

BEI Siapkan Aturan Free Float Berdasarkan Market Cap

Empat Saham Melambung, Langsung Loyo Usai Diumumkan

4 Saham Meroket Lepas Suspensi, Dua Masuk FCA

BEI Akhirnya Kunci Perdagangan Tiga Saham Terbang

Keluar FCA, Saham Sawit Haji Isam Rontok Usai Terbang Ribuan Persen