EmitenNews.com - Pandemi Covid-19 membagikan kabar kurang menggembirakan. Di tengah kecenderungan jumlah kasus baru terus menurun, hari ini dilaporkan penambahan kasus infeksi virus corona, atau coronavirus disease 2019 (Covi-d19), lebih besar dari kasus baru kemarin. Selasa (24/5/2022), pemerintah mencatat, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 345. Bandingkan dengan Senin (23/5/2022), yang bertambah hanya 174 penderita. Mari tetap tegakkan protokol kesehatan.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Senin (23/5//2022) siang hingga Selasa pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan kasus baru sebanyak 345 penderita itu, total kasus menjadi 6.053.109 orang. Demikian terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan, jumlah pasien sembuh bertambah 288, sehingga totalnya pasien yang terbebas dari virus Corona menjadi 5.893.628 orang.


Sementara itu, ada 14 jiwa yang dilaporkan meninggal Selasa ini. Dengan begitu kasus pasien yang tutup usia totalnya menjadi 156.548 jiwa.


Sebelumnya pada Senin (23/5/2022), tercatat total kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 6.052.764 kasus, sembuh 5.893.340 kasus, dan meninggal 156.534 kasus.


Lainnya, kasus aktif berkurang 43 dibanding hari sebelumnya. Ini membuat total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.933. Kasus aktif adalah pasien yang dirawat di rumah sakit, atau yang memilih menjalani isolasi mandiri.


Perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi. Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. ***