EmitenNews.com - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengamankan tambahan pendanaan jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai total Rp1 triliun. Perjanjian fasilitas kredit tersebut ditandatangani pada 19 Desember 2025 dan dinilai menjadi katalis positif bagi kelanjutan ekspansi proyek serta penguatan kinerja operasional perseroan.

Fasilitas kredit tersebut terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp850 miliar dengan tenor dua tahun dan suku bunga efektif 7 persen per tahun, serta kredit investasi senilai Rp150 miliar dengan tenor lima tahun dan tingkat bunga efektif yang sama.

Direktur sekaligus Corporate Secretary Darma Henwa, Mukson Arif Rosyidi, menyampaikan bahwa penandatanganan fasilitas kredit ini berdampak positif terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perseroan.

“Fasilitas kredit investasi akan digunakan untuk mendukung pembelian unit alat-alat berat baru, sementara fasilitas kredit modal kerja dimanfaatkan untuk pengambilalihan penuh pekerjaan subkontraktor di proyek PT Kaltim Prima Coal,” ujar Mukson dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.

Selain itu, dana modal kerja juga akan dialokasikan untuk peningkatan volume pekerjaan di proyek PT Arutmin Indonesia serta mendukung pengembangan proyek-proyek perseroan ke depan. Langkah ini menunjukkan kesiapan DEWA dalam memperbesar skala usaha sekaligus meningkatkan margin melalui optimalisasi pekerjaan internal.

Saham DEWA termasuk salah satu yang disorot investor, harganya mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun ini bersama saham-saham Grup Bakrie lainnya. Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 Desember 2025, harga saham DEWA turun 25 poin ke level Rp535 per saham, Sepanjang hari itu, harganya berada di rentang tertinggi Rp565 dan terendah Rp525 per saham. Total volume perdagangan 570,817 juta, frekuensi 37.028 kali, dan nilai transaksi Rp308,01 miliar.