EmitenNews.com - Adhi Commuter Properti (ADCP) mempunyai obligasi jatuh tempo Rp102 miliar. Surat utang itu, merupakan Obligasi II Tahun 2022 Seri B. Obligasi dengan peringkat idBBB tersebut akan jatuh tempo pada 24 Mei 2025.

Berdasar skenario, perusahaan berencana melunasi surat utang yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan campuran dana internal dan eksternal, termasuk hasil dari rencana aksi korporasi perusahaan. Per 30 September 2024, posisi kas perseroan tercatat senilai Rp174 miliar. 

Selain itu, Adhi Properti kuartal III-2024 mencatat laba bersih Rp30,25 miliar. Surplus 15 persen dari episode sama tahun lalu hanya Rp26,26 miliar. So, laba per saham dasar ikut menanjak menjadi Rp1,36 dari sebelumnya Rp1,18. 

Pendapatan usaha Rp280,22 miliar, melorot 2,96 persen dari posisi sama tahun lalu Rp288,78 miliar. Beban pokok pendapatan Rp194,47 miliar, berkurang dari edisi sama tahun lalu Rp209,29 miliar. Laba kotor tercatat Rp85,75 miliar, naik tipis 7,88 persen dari fase sama tahun lalu sebesar Rp79,48 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp24,56 miliar, berkurang dari Rp25,26 miliar. Penghasilan lain-lain Rp18,03 miliar, melonjak signifikan dari sebelumnya Rp2,09 miliar. Beban lain-lain Rp31,07 miliar, bengkak dari Rp20,30 miliar. Laba usaha Rp48,14 miliar, menanjak dari Rp36,01 miliar. 

Beban keuangan Rp12,69 miliar, bengkak dari Rp4,09 miliar. Beban pajak final Rp4,8 miliar, berkurang dari Rp5,35 miliar. Laba sebelum pajak Rp30,64 miliar, melejit dari Rp26,56 miliar. Beban pajak penghasilan Rp393,56 juta, naik dari Rp306,8 juta. Laba tahun berjalan Rp30,25 miliar, surplus dari Rp26,26 miliar.

Jumlah ekuitas tercatat Rp2,6 triliun, naik tipis dari episode akhir 2023 senilai Rp2,57 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp4,09 triliun, naik tipis dari akhir tahun lalu Rp4,06 triliun. Jumlah aset tercatat Rp6,7 triliun, bertambah dari akhir tahun sebelumnya Rp6,64 triliun. (*)