EmitenNews.com - Pasokan daging di DKI Jakarta dilaporkan aman, dan terkendali. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati, memastikan tidak ada gangguan terhadap stok daging di wilayah yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan itu, terkait merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa wilayah. Tetapi, mitigasi penularan diperketat di pintu masuk Jakarta. Polisi juga memperketat pengangkutan ternak di perbatasan Aceh-Sumatera Utara.


Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (12/5/2022), Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati menyebutkan, kondisi stok daging di Jakarta yang stabil dipicu dengan daerah pemasok daging sapi terbesar adalah Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Saat ini, wilayah terkonfirmasi adanya penyakit mulut dan kuku berada di Pulau Jawa. Terutama di Jawa Timur. Jadi, isu PMK belum mengganggu pasokan daging.


Pengetatan pintu masuk Jakarta seperti diungkap Suharini Eliawati itu, setiap hewan ternak yang akan masuk ke Jakarta diperiksa secara detil klinis serta fisik hewan tersebut. Pemeriksaan administratif seperti data asal hewan ternak, turut menjadi materi pemeriksaan oleh Dinas KPKP.


Jika hewan tersebut berasal dari wilayah dengan kondisi wabah penyakit mulut dan kuku, dipastikan dikarantina secara terpisah dengan hewan ternak lainnya. Namun, sebelum merebaknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, yang masuk Jakarta dipastikan menjalani masa karantina beberapa hari atau minggu. Jauh-jauh hari, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan karantina, kandang karantina.


Sebelumnya Selasa (6/5/2022), Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, penyakit mulut dan kuku tersebut tidak menular ke manusia meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan. Karena itu, masyarakat diminta tidak panik dalam menghadapi wabah penyakit yang menjangkiti hewan ternak tersebut.


Sementara itu, Polda Aceh memperketat pengawasan mobil pengangkut hewan ternak di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Ini langkah antisipasi setelah ribuan sapi di daerah itu diketahui terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku.


Pengangkutan hewan ini menjadi perhatian, setelah kasus PMK terbanyak ditemukan di Aceh Tamiang. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Sumatera Utara. ***