EmitenNews.com -Investasi langsung di pasar real estat komersial Asia Pasifik mencapai US$177 miliar pada tahun 2021, dengan angka volume belanja modal yang kembali ke level tahun 2019.

 

Menurut data dan analisis yang dipublikasikan pada laporan JLL (NYSE:JLL) Asia Pacific Capital Tracker 4Q21, volume investasi setahun penuh pada 2021 naik 26% secara tahunan, didorong oleh lonjakan aktivitas di Australia, China, dan stabilitas pasar di Jepang.

 

“Pemulihan sektor real estat di Asia Pasifik menguat pada tahun 2021 seiring bertambahnya arus modal dari investor yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang melalui diversifikasi portofolio investasi di berbagai wilayah dan sektor. Meski para investor belum sepenuhnya kembali ke sektor properti Asia Pasifik, tetapi berdasarkan perbincangan kami dengan mereka, kami yakin ada keyakinan kuat untuk meningkatkan eksposur pada tahun 2022 dengan menargetkan transaksi yang lebih besar serta akuisisi platform,” kata Stuart Crow, CEO, Capital Markets, JLL Asia Pacific, seperti dilansir dalam siaran pers, Rabu (23/2).

 

Lebih lanjut dijelaskan, Australia adalah negara yang paling banyak menarik investasi di kawasan ini, dengan peningkatan volume transaksi mencapai US$35 miliar pada tahun 2021, atau 170% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

 

Aktivitas tersebut didorong oleh kenaikan transaksi platform logistik sepanjang tahun, dengan rekor tertinggi tercatat sebesar US$9,3 miliar, termasuk pembelian portofolio Milestone senilai AUD3,8 miliar (US$2,7 miliar) oleh ESR dan GIC dari Blackstone.

 

Investasi perkantoran dan ritel juga mulai pulih, terlihat dari transaksi besar-besaran Melbourne Quarter Tower oleh National Pension Service of Korea dan akuisisi 50% dari tiga aset ritel di Sydney oleh LINK REIT.

 

Transaksi di China meningkat 21% secara tahunan menjadi US$39 miliar pada 2021, didorong oleh aktivitas di sektor ritel, logistik, dan pusat data.

 

Pencatatan 13 surat berharga investasi properti (REITs) mendapat sambutan baik dari investor dan menandai perkembangan baru di pasar properti dalam negeri China.

 

Tahun ini, sektor real estat di Jepang mencatat investasi langsung sebesar US$41 miliar, angka tersebut turun 4% jika dibanding tahun sebelumnya, meski di tengah ramainya bisnis multi-keluarga.