EmitenNews.com - Ini yang perlu dilakukan masyarakat menyikapi isu penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak ke manusia. Kementerian Pertanian (Kementan) meminta masyarakat tenang. Tidak perlu khawatir tentang kemungkinan penularan penyakit itu ke manusia. PMK bukan penyakit yang dapat menular atau membahayakan manusia. Stok ternak menjelang Iduladha 2022, dipastikan aman terkendali.


Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (17/5/2022), Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri, mengungkapkan, daging ternak yang positif PMK masih dapat dikonsumsi, selama dimasak dengan benar.


Meski begitu, pihak Kementan memahami kekhawatiran publik terhadap dampak PMK. Kuntoro menyebutkan pihaknya akan terus menyosialisasikan pencegahan penularan PMK melalui pemotongan hewan kurban yang baik di daerah wabah penyakit mulut dan kuku, tertular, terancam, dan bebas.


Menurut Kuntoro, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, ormas keagamaan, maupun pemerintah daerah. Tujuannya, mempersiapkan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini agar berjalan lancar.


Stok untuk pasokan hewan kurban tahun ini, seharusnya aman. Apalagi bila bercermin pada penyelenggaraan kurban 2021, total penyembelihan hewan kurban saat itu hanya sebanyak 1,7 juta ekor. Terdiri dari 609,5 ribu ekor sapi, 14,2 ribu ekor kerbau, 281,3 ribu ekor kambing, dan 750,6 ribu ekor domba.


"Mengacu pada data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor," ungkapnya.


Satu hal, dipastikan, tingkat kematian ternak akibat PMK tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 2 persen. Jadi, secara populasi, stok ternak kita untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban masih cukup aman. Kuntoro juga memastikan PMK tidak mempengaruhi stok ternak untuk perayaan Iduladha 2022. Stok ternak ruminansia secara nasional disebut sangat mencukupi. ***