EmitenNews.com - AKR Corporindo (AKRA) per 30 September 2023 membukukan laba bersih Rp1,71 triliun. Menanjak 9 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp1,56 triliun. Laba per saham dasar melejit ke posisi Rp86,65 dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp79,23. 


Lonjakan laba itu di tengah koreksi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan 13 persen menjadi Rp29,76 triliun dari posisi sama tahun lalu Rp34,37 triliun. Pendapatan sewa naik tipis ke level Rp214,94 miliar, dari edisi sama tahun lalu Rp210,17 miliar. So, total pendapatan terkumpul Rp29,97 triliun, susut dari edisi sama tahun sebelumnya Rp34,58 triliun. 


Beban pokok penjualan dan pendapatan Rp27,1 triliun, susut dari periode sama tahun lalu Rp31,86 triliun. Laba kotor tercatat Rp2,87 triliun, naik tipis 3 persen dari fase sama tahun lalu Rp2,72 triliun. Beban umum dan administrasi Rp650,05 miliar, turun dari Rp727,33 miliar. Beban penjualan Rp59,28 miliar, bengkak dari Rp57,89 miliar. 


Laba atas penjualan aset tetap Rp17,43 miliar, melambung dari Rp6,33 miliar. Rugi selisih kurs Rp2,26 miliar, turun signifikan dari Rp29,99 miliar. Pendapatan usaha lainnya Rp23,55 miliar, menanjak dari Rp12,81 miliar. Beban usaha lainnya Rp3,58 miliar, bengkak dari Rp2,44 miliar. Laba usaha Rp2,19 triliun, melejit dari edisi sama tahun lalu Rp1,92 triliun. 


Penghasilan keuangan Rp106,31 miliar, melesat dari Rp24,54 miliar. Pajak final terkait penghasilan Rp19,41 miliar, bengkak dari Rp4,62 miliar. Beban keuangan Rp54,83 miliar, bengkak dari Rp47,81 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi Rp23,34 miliar, melesat dari Rp9,17 miliar. Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp2,25 triliun naik dari Rp1,9 triliun. 


Laba bersih periode berjalan Rp1,81 triliun, menanjak 20 persen dari edisi sama tahun lalu senilai Rp1,5 triliun. Total ekuitas Rp13,1 triliun, turun dari akhir 2022 sebesar Rp13,15 triliun. Jumlah liabilitas Rp15,7 triliun, membengkak dari akhir tahun lalu Rp14,03 triliun. Jumlah aset Rp28,8 triliun, surplus dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp27,18 triliun. (*)