EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,24 persen atau 17,01 poin ke level 7.195,12 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan kemarin, Kamis (8/8).

Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan secara teknikal, terdapat penyempitan negative slope pada indikator MACD serta indikator Stochastic RSI sedang mengalami golden cross yang mengindikasikan potensi penguatan. 

Namun, IHSG belum mampu bertahan di atas level 7.200 sehingga IHSG berpotensi konsolidasi di kisaran level 7.150-7.200 pada perdagangan Jumat (9/8).

"Pasar mengantisipasi beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Di antaranya initial jobless claims pekan lalu dan Wholesales Inventories bulan Juni dijadwalkan rilis nanti malam," kata Nurwachidah dalam risetnya, dikutip Jumat (9/8).

Nurwachidah menyampaikan, pasar memperkirakan initial jobless claims AS pekan lalu mengalami penurunan menjadi 240 ribu dari 249 ribu di pekan sebelumnya “Perkiraan ini mengindikasikan adanya potensi perbaikan pada sektor tenaga kerja di AS setelah melemah dalam beberapa waktu terakhir.” kata dia.

Sementara wholesales inventories AS Juni 2024 diperkirakan turun menjadi 0,2% month on month (MoM) dari 0,6 persen MoM di Mei 2024. Selain itu, rilis data tingkat inflasi final (9/8) bulan Juli 2024 di Jerman juga diantisipasi pasar dan diperkirakan naik menjadi 2,3 persen year on year (YoY) dari 2,2 persen YoY di Juni 2024.

Dari regional, China dijadwalkan rilis tingkat Inflasi bulan Juli 2024 pada hari Jumat (9/8) di mana pasar memperkirakan Tingkat Inflasi di China naik menjadi 0,3 persen YoY di Juli 2024 dari 0,2 persen YoY di Juni 2024.

"Perkiraan ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap outlook pemulihan ekonomi China di semester II-2024," ujarnya. 

Sementara dari domestik, pasar menantikan rilis data penjualan ritel di bulan Juni 2024 yang dijadwalkan rilis pada Jumat (9/8) dan diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan pada keyakinan konsumen terhadap ekonomi Indonesia.

Maka dari itu, Nurwachidah merekomendasikan untuk mencermati BBCA, ARTO, PNLF, ICBP, dan PGAS.