EmitenNews.com - Ancora Indonesia Resources (OKAS) bakal menggeber private placement Rp129,29 miliar. Itu dengan menerbitkan 656.324.873 saham baru pada harga pelaksanaan Rp197 per helai. Pengeluaran setara 27,65 persen saham anyar dari modal ditempatkan, dan disetor penuh itu, dibalut dengan nilai nominal Rp100.

Tindakan itu, dilakukan untuk membayar utang kepada Oliva Vera Dome Holding Ltd senilai USD19,332 juta atau Rp312,45 miliar. Di mana, utang tersebut telah jatuh tempo 31 Desember 2024 lalu. Utang itu, terdiri dari jumlah pokok USD8 juta, dan bunga pinjaman USD11,18 juta.

Nah, berdasar kesepakatan, emiten besutan Gita Wirjawan tersebut akan mengonversi pokok utang sebesar USD8 juta menjadi saham Olivia. Selanjutnya, bunga pinjaman tersebut dapat dinegosiasikan setelah perseroan mendapat lampu hijau dari para investor.

Oleh karena itu, untuk memperoleh tanda tangan investor, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 8 Mei 2025. Peserta berhak ikut rapat harus tercatat sebagai pemegang saham pada 15 April 2025. 

Manajemen Ancora mengklaim private placement itu tetap memberikan efek peningkatan modal disetor sebagai komponen ekuitas hasil konversi atas pinjaman perseroan kepada Oliva menjadi saham baru. Private placement akan meningkatkan jumlah ekuitas menjadi USD67,61 juta dari USD59,61 juta.

Lalu, menurunkan rasio utang terhadap ekuitas menjadi 160,48 persen. Rencana itu, telah mendapat persetujuan dari Bank Panin (PNBN) pelaksanaan RUPSLB untuk mengonversi utang kepada Oliva menjadi saham. Restu itu penting, karena Bank Panin merupakan kreditur perseroan berdasar akta perjanjian kredit, dan perjanjian jaminan nomor 05 tanggal 4 September 2024. 

Kalau seluruh skenario itu, berjalan mulus, saham baru akan dicatatkan pada 22 Mei 2025. Komposisi pemegang saham Ancora akan berubah menjadi sebagai berikut. Multi Berkat Energi akan turun menjadi 30,31 persen dari 38,69 persen. Island Spice Investment Limited akan menjadi 20,06 persen dari 25,6 persen. Sedang Oliva Vera akan memegang 21,66 persen. (*)