KPK Periksa Lagi Mantan Direktur Sinarmas Sekuritas di Kasus Taspen
Gedung KPK di Jakarta.
EmitenNews.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Direktur Keuangan dan Operasional PT Sinarmas Sekuritas, Ferita dan Direktur PT Bahana Sekuritas, Nelwin Aldriansyah; serta dua karyawan swasta Muliani dan Lie Mei Tjen. pada Senin, 2 Desember 2024.
Ferita diperiksa penyidik KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait investasi fiktif oleh PT Taspen (Persero) hingga Rp1 triliun.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika dalam keterangannya, Senin (2/12).
Selain Ferita, penyidik KPK juga memanggil tiga saksi lainnya yaitu Direktur PT Bahana Sekuritas, Nelwin Aldriansyah, serta dua karyawan swasta bernama Muliani dan Lie Mei Tjen.
Belum diketahui materi apa yang akan didalami penyidik kepada empat saksi dimaksud. Namun, setiap saksi yang dipanggil, diduga mengetahui perkara yang sedang diusut.
Sebelumnya, Ferita pernah diperiksa penyidik KPK pada Rabu, 13 November 2024. Dia dicecar penyidik soal investasi fiktif sebesar Rp1 triliun oleh PT Taspen.
Selain itu, KPK juga mencecar Ferita soal adanya transaksi keuangan kepada dua tersangka dalam kasus ini. Mereka ialah, Direktur Utama nonaktif PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih dan Direktur Utama PT Insight Investments Management (IMM), Ekiawan Heri Primaryanto.
“Transaksi keuangan terkait tersangka ANS dan EHP,” kata Tessa.
Untuk diketahui, KPK menyatakan sedang mendalami ada tidaknya kickback atau pemberian kepada tersangka atas penempatan sejumlah dana pensiun oleh PT Taspen pada sejumlah perusahaan sekuritas.
Salah satu upaya yang dilakukan KPK ialah melalui serangkaian penggeledahan di sejumlah lokasi, termasuk di kantor perusahaan sekuritas.
PT Insight Investments Management disebut merupakan salah satu perusahaan manajer investasi yang digandeng PT Taspen untuk memutar uang pensiunan ke sejumlah sekuritas.
"Nah itulah di situ manajemen investasi itu yang kita geledah. Salah satunya karena ternyata investasinya itu bukannya menguntungkan terus, menjadi ada kerugian di situ," kata Direktur Penyidik KPK, Asep Guntur beberapa waktu lalu.
Hanya saja, KPK belum memerinci soal kerugian negara yang ditimbulkan akibat investasi fiktif PT Taspen. Saat ini, penghitungan masih dilakukan oleh auditor negara.
KPK telah menetapkan Direktur Utama nonaktif PT Taspen menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi investasi fiktif.
Kosasih sudah dicegah ke luar negeri selama enam bulan untuk mempermudah pengusutan perkara. Upaya paksa ini berlaku juga untuk Ekiawan Heri Primaryanto selaku Direktur Utama Insight Investments Management.
Dalam kasus ini, PT Taspen diduga melakukan investasi fiktif hingga Rp1 triliun. Dana tersebut dialihkan dalam sejumlah bentuk seperti saham hingga sukuk.
Related News
LPS Sudah Bayar Klaim Penjaminan Simpanan Senilai Rp2,82 Triliun
Program Pembelian Smartphone LINE Bank, Cicilan Ringan Rp540.000
BEI: Saham di 3 Papan Ini Masuk Pre-Opening pada 9 Desember 2024
BPS Catat Inflasi Capai 1,55 Persen di November 2024
Industri Kendaraan Bermotor Tumbuh 6,7 Persen Hingga Oktober
Ke Indofood CBP (ICBP), BPJPH Dorong Industri Makanan Halal Mendunia