Kuartal Pertama 2022, Produksi Batubara Harum Energy (HRUM) Naik 28,3 Persen

EmitenNews.com — Meski terhalang oleh curah hujan yang tinggi, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sepanjang kuartal pertama 2022 berhasil mencatatkan pendapatan yang meningkat.
Adapun, HRUM mencatatkan kenaikan volume produksi dan penjualan batubara sepanjang kuartal pertama 2022. HRUM mampu memproduksi 1,0 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2022. Angka ini 28,3% lebih tinggi dari volume batubara yang diproduksi pada kuartal I 2021, sebesar 0,8 juta ton.
Namun, karena kebijakan larangan ekspor batubara sementara yang sempat diberlakukan pada Januari 2022, total volume penjualan batubara HRUM sepanjang kuartal pertama 2022 hanya naik 7,7% secara tahunan, yakni sebesar 0,9 juta ton.
Penjualan HRUM selama tiga bulan pertama tahun 2022 secara mayoritas dilempar ke kawasan Asia Pasifik. Volume terbesar dijual ke China yakni sebanyak 55%, diikuti Jepang (20%), Belanda (9%), Indonesia (8%) dan India (8%).
Meski secara volume menurun, HRUM membukukan kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara. HRUM mencatatkan ASP sebesar US$ 168,4 per ton atau 31,6% lebih tinggi dari ASP yang dicapai pada kuartal keempat 2021 sebesar USD128,0 per ton.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ASP HRUM mengalami lonjakan hingga 158,8%. Di kuartal pertama 2021, ASP Harum Energy hanya sebesar USD65,1 per ton.
Imbasnya, pendapatan HRUM turut terdongkrak. HRUM mencatatkan pendapatan sebesar USD152,2 juta pada kuartal pertama 2022. Angka ini 16,5% lebih tinggi dari pendapatan yang tercatat pada kuartal keempat 2021, yakni USD130,6 juta.
Sementara dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan HRUM melesat sebesar 166,6%, sebagai hasil dari ASP yang lebih tinggi dan dibarengi dengan volume penjualan yang lebih tinggi.
Ke depan, manajemen HRUM memperkirakan cuaca yang lebih kering akan terjadi pada kuartal kedua 2022, yang akan mengakhiri kondisi basah dan licin di tambang. Dengan demikian, manajemen HRUM juga menilai prospek produksi untuk kuartal kedua 2022 akan lebih menguntungkan.
Related News

Waspada Penipuan Lebaran! BRI Bagikan Tips Cegah Kejahatan Siber

Chandra Asri (TPIA) & Glencore Rampungkan Akuisisi Shell di Singapura

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024