Laba Bersih Hillcon (HILL) Susut 18,17 Persen per September 2022, IPO Masih Menarik?
EmitenNews.com—Kontraktor pertambangan nikel, PT Hillcon Tbk ( HILL ), mengalami penurunan laba bersih per kuartal III-2022 sebesar 18,17 persen (year-on-year), terutama disebabkan peningkatan sejumlah beban.
Berdasarkan laporan keuangan HILL yang dikutip Rabu (25/1), pendapatan HILL selama sembilan bulan pertama 2022 tercatat sebesar Rp2,17 triliun atau melambung hingga 66,92 persen (y-o-y).
Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, jumlah beban pokok pendapatan HILL dalam tiga kuartal pertama di 2022 mengalami kenaikan 34,75 persen (y-o-y). Sehingga, laba bruto per kuartal III-2022 menjadi Rp579,1 miliar atau masih lebih besar dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp524,56 miliar.
Namun demikian, beban usaha HILL selama sembilan bulan pertama 2022 tercatat melonjak 44,22 persen (y-o-y) menjadi Rp135,31 miliar. Maka, laba usaha per 31 September 2022 menjadi senilai Rp443,8 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp430,74 miliar.
Selama sembilan bulan pertama 2022, total beban keuangan HILL terpantau meroket hingga 120,19 persen (y-o-y) menjadi Rp124,56 miliar. Sedangkan beban lain-lain per kuartal III-2022 tercatat melambung 178,36 persen (y-o-y) menjadi Rp44,51 miliar.
Adapun jumlah laba tahun berjalan yang dicatatkan HILL per kuartal III-2022 sebesar Rp260,43 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021, yakni Rp313,55 miliar. Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal III-2022 senilai Rp205,12 miliar atau melorot 18,17 persen (y-o-y).
Per 30 September 2022, total liabilitas HILL mencapai Rp2,23 triliun atau melesat hingga 23,89 persen dibanding per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp1,8 triliun. Sedangkan, total ekuitas per akhir kuartal III-2022 tercatat Rp860 miliar atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2021, yakni Rp599,66 miliar.
Advertorial
Related News
Ikuti Wall Street, IHSG Cenderung Menguat
Inflasi Terkendali, Antisipasi Pertumbuhan Penjualan Eceran
Indeks Saham Diperkirakan Masih Akan Berfluktuasi pada Oktober
Rawan Koreksi, IHSG Kembali Susuri Zona Merah
IHSG Fluktuatif, Koleksi Saham INCO, PGEO, dan UNTR
Lanjut Koreksi, IHSG Menuju Level 7.450