Langkah TUGU Hadapi Gejolak Global

Ilustrasi: Salah satu produk asuransi.
EmitenNews.com - Situasi perekonomian global yang diterpa berbagai risiko dan dampak rambatan ke ekonomi domestik. Di pasar saham misalnya, sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 4 hari beruntun dan ditutup di 6.865 pada perdagangan Jumat (4 Juli 2025).
Hal ini tak ayal membuat pelaku usaha asuransi melakukan berbagai langkah antisipatif diantaranya dengan mulai memupuk likuiditas dan kecukupan investasi. Salah satu emiten asuransi umum yang melakukan ini adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU).
“Adanya konflik Iran-Israel, harga minyak naik yang berpotensi menjadi ancaman inflasi. Kemudian prospek ekonomi Indonesia belum lama ini juga diturunkan berada di kisaran 4,7-5% yang membuat pasar terimbas dengan adanya sentimen tersebut” ungkap Abdul Azis analis dari Kiwoom Sekuritas.
Menurutnya, kondisi seperti sekarang ini perlu direspons dengan strategi yang tepat oleh para pelaku usaha terutama untuk sektor asuransi umum di tengah adanya peningkatan risiko ekonomi.
“Pasar cukup tertekan, perusahaan asuransi sebagai institusi keuangan yang fokus mengelola risiko perlu memupuk kecukupan investasi maupun menjaga likuiditas keuangan di level yang sehat dalam menghadapi kondisi yang volatil dan dinamis” ujarnya.
Azis mengungkapkan bahwa untuk emiten di sektor asuransi umum, TUGU masih diunggulkan karena kesehatan keuangan yang solid. Rasio keuangan yang perlu dicermati adalah rasio likuiditas dan rasio kecukupan investasi.
Sebagai informasi, rasio likuiditas untuk perusahaan asuransi mencerminkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek seperti membayar klaim tepat waktu.
Sementara rasio kecukupan investasi mengukur kemampuan perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban kepada para pemegang polis dengan membandingkan aset investasi yang dimiliki.
Mengacu kepada laporan keuangan bulanan induk non-audit, posisi rasio likuiditas TUGU per Mei 2025 berada di 656,64% atau meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2024 di 590,45%. Sedangkan posisi Rasio Kecukupan Investasi per Mei 2025 berada di 218,58% yang juga mengalami kenaikan dibandingkan posisi Desember 2024 di 157,15%.
“Angka tersebut mencerminkan bahwa mereka (TUGU) memiliki kesehatan keuangan yang sangat solid, apalagi di tengah kondisi global yang diwarnai dengan ketegangan geopolitik dan risiko di sektor minyak dan gas yang meningkat” ujar Azis.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun TUGU memiliki eksposur yang cukup besar dengan sektor migas, akan tetapi diversifikasi portofolio premi dari sektor lain serta rasio keuangan yang sehat tersebut menjadi modal yang baik untuk Perseroan menavigasi gejolak ekonomi saat ini.
Related News

Champ Resto (ENAK) Putuskan Tak Bagikan Dividen

Bos BCIP Serok 7,1 Juta Saham Harga Diskon

MEJA Endapkan Sisa Dana IPO di BCA, Bunganya 1 Persen

DOID Amankan Lagi Kontrak Tambang di Australia

Green Power (LABA) & Investor Asing Beberkan Akuisisi KRYA

Besok! Dua Emiten Baru Listing, Mana yang Paling Dilirik?