EmitenNews.com - Inocycle Technology Group (INOV) memenuhi syarat mendapat kredit karbon. Yaitu, sertifikat dapat diperdagangkan mewakili pengurangan karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Itu karena baik model bisnis maupun hasil bisnis inti yaitu daur ulang plastik Polyethylene terephthalate (PET) mengurangi emisi karbon dioksida. 


Dalam pengurangan emisi karbon dioksida, perseroan telah disertifikasi pihak independen untuk audit emisi yaitu Planet Mark dari Inggris. Hasil audit emisi Planet Mark menunjukkan, Inocycle pada 2022 berhasil mengurangi karbon 27 persen per karyawan dibanding edisi 2021. 


”Selain mengurangi jejak karbon, Inocycle juga memenuhi syarat mendapat kredit karbon sebagai hasil bisnis inti yaitu daur ulang limbah PET secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca yang seharusnya dihasilkan dalam pembuatan produk PET baru,” tutur Victor Choi, Direktur Inocycle. 


Kelayakan Inocycle untuk mendapat kredit karbon, dan ketertelusuran merupakan langkah signifikan dalam misi menciptakan masa depan lebih berkelanjutan. Dengan mengurangi limbah dan emisi, Inocycel memimpin dalam menciptakan ekonomi sirkular bermanfaat bagi lingkungan, dan ekonomi sejalan tujuan dekarbonisasi Indonesia pada 2060.


Sebagaimana diatur pemerintah dalam Ketentuan Penerbitan dan Penggunaan Sertifikat Penurunan Emisi Indonesia, persyaratan dasar untuk dapat menerbitkan Sertifikat Penurunan Emisi Indonesia atau Indonesia Certified Emission Reduction (ICER), pertama, penurunan emisi harus nyata, bersifat tetap, dapat diukur, dimonitor, dan dilaporkan. Kedua, aksi mitigasi bukan praktek business-as-usual. 


Ketiga, penurunan emisi yang dihasilkan tidak dapat didaftarkan sebagai kredit karbon dalam skema lain. Dalam hal ini, aksi mitigasi pengurangan emisi gas rumah kaca harus diverifikasi pihak kompeten, dan berwenang dalam penerbitan ICER. Dengan demikian, berdasar ketentuan itu, Inocycle berpotensi mendapat keuntungan sesuai ketentuan kredit karbon. 


Oleh karena itu, Inocycle makin giat berekspansi dalam kegiatan bisnis berkelanjutan seluruh Indonesia. Perseroan telah mengoperasikan pabrik, dan fasilitas pencucian (washing facilities) pada 9 kota. Misalnya, Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, Gowa, Takalar, dan Subang. Perusahaan terus memperluas fasilitas setiap tahun. Bahkan di masa pandemi membuka fasilitas baru di Medan, dan Makassar. Awal tahun ini, perseroan memperluas fasilitas pencucian baru di Subang. (*)