Lepas dari Jerat Pemantauan Khusus, Saham SUPR Ambles 56,8% Dalam Sebulan
EmitenNews.com - Harga saham emiten menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk(SUPR) ambles ke bawah Rp 30.000 per unit pada perdagangan kemarin, Senin (18/4/2022).
Saham SUPR ditutup ambles 6,93% ke level Rp 28.525 per unit. Nilai transaksinya hanya Rp 14,48 juta dengan volume saham 500 dan frekuensi 5x. Market cap mencapai Rp 32,45 triliun.
Dengan demikian, selama sepekan saham SUPR sudah anjlok 30,3% dan selama sebulan sudah longsor 56,8%. Meski demikian, sejak awal tahun ( year-to-date /ytd) saham ini masih menguat 84,33%.
Saham SUPR sempat menyentuh harga tertinggi yang terbang ke harga Rp70.975 pada penutupan, Rabu 23 Februari 2022.
Saham SUPR sejatinya sedang dikelilingi sentimen positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengeluarkan saham SUPR dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus Bursa, yang mulai berlaku efektif hari ini, Senin (18/4/2022).
Sebelumnya, PT Solusi Tunas Pratama (SUPR) masuk daftar emiten pantauan khusus. Emiten menara Djarum Group itu, masuk kriteria 10, yaitu saham kena suspensi efek lebih dari 1 hari. Daftar terbaru itu, berlaku efektif sejak Jumat, 18 Maret 2022.
Menunjuk Peraturan Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus, dalam memberi perlindungan kepada investor mengenai informasi fundamental, dan likuiditas emiten, Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.
Sebelumnya, saham Solusi Tunas menjalani suspensi pada 21 Februari 2022 menyusul peningkatan harga kumulatif secara signifikan. Itu kali pertama saham Solusi Tunas terkena suspensi sejak initial public offering (IPO) pada 11 Oktober 2011 silam. Mulai Jumat (18/3), suspensi saham Solusi Tunas sudah dicabut.
Perseroan tahun ini optimistis menargetkan pendapatan bisa tumbuh 5%-6%. Menurut Direktur Utama SUPR, Juliawati Gunawan Halim, pasca akuisisi oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), SUPR masih tetap akan fokus pada bisnis utamanya. "Tentunya tahun ini kami masih akan fokus pada bisnis core kami yakni sebagai penyewaan menara kepada para operator," jelas dia dalam paparan Public Expose belum lama ini.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M