Lepas Kepemilikan, Kini Nihil Saham Denaya Cakra Cipta di BUKK
Ilustrasi produk PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK). dok. EmitenNews.
EmitenNews.com - PT Denaya Cakra Cipta telah melepas seluruh kepemilikan sahamnya pada PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK), 26 Juli 2024. Dengan begitu Denaya Cakra Cipta tidak memiliki lagi saham BUKK, alias nihil.
Direktur utama PT Denaya Cakra Cipta, Achmad Kalla dalam keterangan tertulisnya Jumat (2/8/2024) menyampaikan bahwa telah menjual sebanyak 305.084.425 lembar saham BUKK di harga Rp980 per saham.
"Tujuan transaksi adalah untuk Divestasi dengan kepemilikan saham langsung," tutur adik Wapres 10, dan 12 RI, Jusuf Kalla itu.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham PT Denaya Cakra Cipta di BUKK menjadi 0 lembar saham.
Bandingkan dengan sebelumnya, Denaya Cakra Cipta masih menggenggam sebanyak 305,08 juta lembar saham Bukaka Teknik Utama, atau setara dengan 11,55%.
Sebelumnya, PT Bukaka Teknik Utama Tbk.(BUKK) optimistis menatap kinerja tahun 2024, seiring dengan pendapatan perusahaan yang terus mengalami pertumbuhan secara tahunan. Untuk tahun 2024, BUKK mematok target pendapatan Rp4,83 triliun. Itu berarti ada kenaikan 4,74 persen dari tahun 2023.
Dalam keterangannya Rabu (12/6/2024), Direktur BUKK Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan, bahwa perseroan mencatat banyak proyek besar yang baru selesai tahun lalu, termasuk jembatan KPBU dan dan beberapa proyek lain, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Salah satu proyek besar yang sedang berjalan adalah EPC dan PLTA, yang ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Untuk 2024, BUKK mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp480 miliar, dengan realisasi hingga Maret mencapai Rp180 miliar. Dana ini sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan smelter dan PLTA.
Bukaka juga berpartisipasi dalam beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, termasuk penyediaan material untuk bandara dan jembatan kongenital yang dikerjakan oleh BUMN Karya.
Sepanjang 2023, Bukaka (BUKK) berhasil memproduksi sebanyak 12 unit garbarata untuk memenuhi kebutuhan di bandara nasional. Antara lain Samarinda, IKN, Kediri, India, dan kebutuhan ekspor ke negara Jepang (Tottori, Saga, Haneda, dan Sendai). Secara rinci, sebanyak 36 unit dikirim ke berbagai airport di India melalui Bukaka Three D Private Limited. ***
Related News
Harta Djaya (MEJA) Alihkan Dana Hasil IPO Buat Modal, Ini Alasannya
PAM Mineral (NICL) Bagi Dividen Interim Rp95,7M, Ini Jadwalnya
Bank CIMB Niaga (BNGA) Sebut Akan Bayar Surat Utang Jatuh Tempo Rp564M
Cikarang Listrindo (POWR) Dapat Restu Rilis Surat Utang USD500 Juta
Emiten Petrokimia Milik Prajogo Peroleh Status OVNI, Cek Detailnya
INPP Optimistis Raup Peningkatan Pendapatan di Libur Nataru