EmitenNews.com- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan kode saham calon emiten baru perusahaan infrastruktur pendukung industri yang memproduksi beton siap pakai dan beton pracetak yaitu PT Berkah Beton Sadaya Tbk, mencatatkan sahamnya di Bursa,dengan ticker BEBS.


Merujuk kepada surat PT Berkah Beton Sadaya Tbk (Perseroan) No.: 003/CI/STON/VIII/2020 tanggal 24 Agustus 2020 perihal Permohonan Kode Saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk dan telah efektifnya pernyataan pendaftaran Perseroan pada tanggal 25 Februari 2021 yang Bursa terima pemberitahuannya pada tanggal 1 Maret 2021, tulis Irvan Susandy Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Selasa (02/3).


Bursa juga menyatakan, bahwa apabila seluruh syarat Pencatatan Efek Calon Perusahaan Tercatat sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat telah dipenuhi oleh Calon Perusahaan Tercatat, maka Efek Perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Maret 2021 dengan menggunakan kode BEBS.


Manajemen PT Berkah Beton Sadaya Tbk bakal menjajakan 2 miliar lembar saham baru senilai Rp100 per saham. Dengan begitu, dari penawaran umum perdana hajatan (IPO) itu, calon emiten beton cetak tersebut akan meraup dana Rp200 miliar.


Karena itu, perusahaan memasuki masa penawaran umum Initial Public Offering (IPO) pada 1-4 Maret 2021. Itu setelah mengantongi pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Februari 2021.  Berdasar surat penitipan kolektif efek pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) , Senin (1/3) perseroan akan menjajakan 2 miliar lembar saham mulai dari Rp100 per lembar. Sebelumnya, dalam prospektus IPO, berdasar rencana 53,67 persen dana hasil IPO untuk membeli lahan PT Subang Terus Membangun. Sedangkan sisanya untuk belanja modal. 


Setelah aksi IPO, masyarakat mengempit 22,22 persen saham perseroan, PT Berkah Global Investama memegang 35,4 persen dari sebelumnya 43,51 persen, PT Berkah Multi Beton memegang 28,78 persen dari 37 persen, Haji Herdis Sudana memegang 4,4 persen dari 5,71 persen, Sugiarwati Lucky memegang 4,98 persen dari 6,4 persen, PT Cipta Ihya Nusantara memegang 2,22 persen dari 2,86 persen, dan Dr Ir Haji Soewarso memegng 1,36 persen dari 1,75 persen. (Rizki)