EmitenNews.com - PT Sunter Lakeside Hotel (SNLK) resmi melaksanakan Pencatatan Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perseroan menjadi emiten ke-10 mencatatkan saham tahun ini. 


Listing perdana, harga saham perhotelan itu, menyentuh harga tertinggi atau Auto Rejection Atas (ARA). Itu setelah transaksi saham perusahaan dilakukan 2 kali, volume 70 ribu, dan turnover 14,14 juta. Harga perdana senilai Rp150 itu, naik 52 poin atau 34,67 persen menjadi Rp202 lembar. 


Saham SNLK ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai efek syariah, dan masuk Daftar Efek Syariah (DES). Pada IPO itu, perseroan menjajakan 150 juta saham baru atau 33,33 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Saham baru itu, ditawarkan pada harga penawaran Rp150 per saham, sehingga jumlah keseluruhan dana IPO terkumpul Rp22,5 miliar. 


Direktur Utama Perseroan Sapto Utomo Hidajat menyatakan IPO itu, untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahaan (atau Good Corporate Governance), dan membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan di pasar modal. 


Penggunaan dana IPO untuk pengembangan hotel secara bertahap sesuai strategi bisnis perseroan, yaitu melalui pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel serta digunakan dalam program long stay rooms akan mengonversi 100 kamar menjadi kamar long stay. ”Kami melihat peluang permintaan terus tumbuh dari pelayanan bersifat jangka panjang (long stay),” tutur Sapto. 


Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Victoria Sekuritas Indonesia. Proses bookbuilding dan penawaran umum berjalan lancar. Selain itu, antusiasme masyarakat terhadap IPO perseroan sangat tinggi. Itu menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal khususnya industri perhotelan begitu luar biasa.


Masa penawaran umum berlangsung selama tiga hari sejak 19-23 Maret 2021. Masa Penawaran IPO SNLK telah terjadi oversubscribed 3,04x dari total saham IPO atau oversubscribed 205x dari porsi pooling. (Rizki)