Listing, Saham MDIY Dibuka Nyaris ARB
Manajemen MDIY ketika mencatatkan sahamnya di BEI
EmitenNews.com - Emiten anyar pengelola gerai MR D.I.Y yakni PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) pada pencatatan hari ini Kamis (19/12) dibuka turun nyaris mentok Auto rejection bawah (ARB). MDIY merupakan emiten ke-41 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Berdasarkan data perdagangan BEI, saham MDIY mencatatkan penurunan sebesar 23,33% menuju level Rp1.265 per saham dari harga perdana Rp1.650 per lembar.
Namun hingga perdagangan pukul 10:41 WIB saham MDIY naik Rp130 atau menguat 8 persen ke level Rp1.780 per lembar.
MDIY IPO melepas 2,51 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Saham yang dilepas Sebanyak 2.519.039.400 saham biasa. Rinciannya terdiri dari 2.267.135.400 saham milik Azara Alpina Sdn Bhd (“Pemegang Saham Penjual”) yang mewakili 9% dan 251.904.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang mewakili 1% atau seluruhnya sejumlah 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nominal Rp25 per saham.
Total nilai yang akan diperoleh dalam Penawaran Umum Perdana adalah sebesar Rp4.156.415.010.000. Rinciannya sebesar Rp415.641.600.000 dari Penawaran Umum atas Saham Baru dan Rp3.740.773.410.000 dari Penawaran Umum atas saham Pemegang Saham Penjual.
Perseroan juga akan melaksanakan Program Opsi Saham untuk Manajemen dan Karyawan atau Program MESOP dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 514.136.000 saham atau sebanyakbanyaknya 2,041% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana Efek PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.
MR DIY hingga semester I 2024 mencatatkan laba bersih Rp532,156 miliar dari hasil penjualan sebesar Rp 3,2 triliun.
Hingga 30 Juni 2024, MDIY memiliki total liabilitas sebesar Rp2,71 triliun yang terdiri atas liabilitas lancar Rp1,65 triliun dan liabilitas tidak lancar Rp1,05 triliun. Kedua, sekitar 30% dari dana IPO akan digunakan oleh anak usaha perseroan untuk membuka toko baru yang terdiri atas biaya deposit utang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan, dan perlengkapan toko.
Related News
DPLK BNI Luncurkan Website Baru, Perkuat Transformasi Digital
Gelar RUPST, CLAY Angkat Direktur Baru
SUN Energy Raih Pembiayaan USD10 Juta dari BTPN untuk Proyek Energi
Pentolan MDIY Buang 4,5 Juta Saham Harga Bawah, Telisik Tujuannya
Tanpa Pasokan Listrik, Operasional Fasilitas Pemrosesan SQMI Terhenti
Melejit 82 Persen, Kuartal III 2024 UANG Catat Penjualan Rp253 Miliar