EmitenNews.com - Wijaya Karya (WIKA) per 30 September 2023 membungkus rugi Rp5,84 triliun. Bengkak 20.804 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp27,96 miliar. Dengan data dan fakta tersebut, rugi per saham dasar menjadi Rp651,60 dari posisi sama tahun lalu hanya rugi Rp3,12. 


Rugi bengkak itu kontras dengan tabulasi pendapatan. Di mana, pendapatan tercatat Rp15,07 triliun, melesat 17 persen dari edisi sama tahun lalu Rp12,48 triliun. Beban pokok pendapatan Rp13,86 triliun, bengkak dari Rp11,69 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,21 triliun, menanjak tipis dari posisi sama tahun lalu Rp1,1 triliun. 


Beban penjualan Rp4,7 miliar, bengkak dari Rp3,09 miliar. Beban umum dan administrasi Rp709,39 miliar, bengkak dari Rp561,74 miliar. Penghasilan lain-lain Rp352,29 miliar, turun dari Rp926,11 miliar. Beban lain-lain Rp4,51 triliun, bengkak 664 persen dari posisi sama tahun lalu Rp599,95 miliar. Rugi usaha Rp3,66 triliun, anjlok 525 persen dari surplus Rp865,93 miliar. 


Beban keuangan Rp2,38 triliun, bengkak dari Rp815,23 miliar. Beban pajak penghasilan final Rp290,09 miliar, bengkak dari Rp245,47 miliar. Bagana rugi entitas asosiasi Rp53,65 miliar, bengkak dari Rp32,68 miliar. Bagian rugi ventura bersama Rp80,1 miliar, ambles 129 persen dari edisi sama tahun lalu surplus Rp274,87 miliar. 


Rugi sebelum pajak penghasilan Rp6,47 triliun, bengkak 13.751 persen dari edisi sama tahun lalu surplus Rp47,4 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp15,97 miliar, melangit 138 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp41,87 miliar. Rugi bersih terkumpul Rp6,45 triliun, ambrol 166.682 persen dari edisi sama tahun lalu surplus Rp5,53 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp10,97 triliun, melepuh dari akhir tahun lalu tercatat Rp17,49 triliun. Defisit Rp1,51 triliun, bengkak 134 persen dari akhir 2022 surplus Rp4,37 triliun. Total liabilitas Rp55,67 triliun, turun dari akhir tahun sebelumnya Rp57,57 triliun. Jumlah aset Rp66,65 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2022 senilai Rp75,06 triliun. (*)