EmitenNews.com - Airasia Indonesia (CMPP) per 31 Maret 2024 berbalik boncos Rp777,79 miliar. Longsor 3.868 persen dari episode sama tahun lalu dengan tabulasi laba Rp20,64 miliar. Dengan hasil itu, rugi per saham dasar terkumpul Rp72,79 dari posisi sebelumnya surplus Rp1,93. 

Pendapatan usaha Rp1,74 triliun, melejit 27 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,37 triliun. Beban usaha bersih Rp2,41 triliun, bengkak dari Rp1,26 triliun. Beban itu dari bahan bakar Rp892,60 miliar, bengkak dari Rp665,81 miliar. Perbaikan dan pemeliharaan Rp410,66 miliar, bengkak dari Rp303,09 miliar. Penyusutan Rp227,54 miliar, naik dari Rp179,05 miliar.

Pelayanan pesawat dan penerbangan Rp244,91 miliar, bertambah dari Rp209,54 miliar. Gaji dan tunjangan Rp166,25 miliar, bengkak dari Rp130,10 miliar. Pemasaran Rp75,25 miliar, susut dari Rp83,54 miliar. Beban sewa pesawat Rp14,20 miliar, turun dari Rp15,61 miliar. Asuransi Rp16,09 miliar, turun dari Rp17,63 miliar. Beban usaha lain Rp368,18 miliar, drop 209 persen dari surplus Rp335,02 miliar. 

Rugi usaha Rp673,58 miliar, bengkak 746 persen dari surplus Rp104,11 miliar. Pendapatan keuangan Rp221,40 juta, naik tipis dari Rp219,12 juta. Pajak final atas pendapatan keuangan Rp44,28 juta, naik dari Rp43,82 juta. Pendapatan keuangan bersih Rp177,12 juta, naik dari Rp175,29 juta. Beban keuangan Rp103,25 miliar, bengkak dari Rp82,79 miliar. 

Rugi periode berjalan Rp776,66 miliar, ambles dari laba Rp21,49 miliar. Defisiensi modal Rp8,67 triliun, naik dari Rp7,9 triliun. Akumulasi rugi Rp15,08 triliun, naik dari Rp14,31 triliun. Total liabilitas Rp14,91 triliun, bengkak dari Rp14,01 triliun. Jumlah aset Rp6,23 triliun, naik dari akhir 2023 senilai Rp6,11 triliun. (*)