EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Rabu,12 Januari 2022 diperkirakan mengalami penguatan. Dorongan positif dari sektor energi menyusul lonjakan harga komoditas terutama batu bara, dan crude palm oil (CPO). 


”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.610, dan resisten 6.690,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Rabu (12/1). 


Koreksi pada perdagangan kemarin, bertolak dari resistance 6.700. Itu menandakan banyak investor take profit pada level tersebut. Terlihat dari indikator stochastic masih ada ruang untuk bergerak bullish karena belum mencapai level overbuy.


Nah, sejumlah saham memiliki potensi kenaikan yaitu Indofood Sukses Makmur (INDF), Bank Central Asia (BBCA), Adaro Energy (ADRO), London Sumatera Plantation (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI), Merdeka Copper Gold (MDKA), Bank Jago (ARTO), Sido Muncul (SIDO), dan Tjiwi Kimia (TKIM).


IHSG kemarin mengalami koreksi 0,64 persen menjadi 6.647,97. Itu terjadi tersebab beberapa sentimen. Misalnya, kemunculan varian baru virus corona bernama deltacron. Virus varian terbaru itu, dari Syria, dan sudah terdapat 25 kasus. Setelah itu, tingkat yield tinggi suku bunga treasury Amerika Serikat (AS) juga masih mempengaruhi kinerja pasar lokal, dan regional Asia. 


Sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi bursa. Yaitu, pembukaan kembali keran ekspor oleh Menteri Marves Luhut B Panjaitan. Di mana, itu akan kembali menurunkan harga batu bara, dan berdampak pada kinerja saham energi khususnya tambang batu bara. 


Sektor industri mempengaruhi pelemahan IHSG yaitu sektor teknologi minus 4,84 persen, sektor properti tekor 1,83 persen, dan sektor industri dasar turun 1,81 persen. Investor asing membukukan net buy pada pasar reguler Rp1,12 triliun, dengan saham-saham paling banyak dibeli BBCA, TLKM, dan PGAS.


Bursa saham AS Wall Street mengalami penguatan di tengah kelegaan para investor akibat tidak adanya kejutan berarti dari testimoni gubernur the Fed. Jerome Powell mengatakan The Fed memastikan inflasi tinggi saat ini tidak akan bertengger terus menerus, melihat tingginya penciptaan lapangan kerja, dan kebijakan peningkatan suku bunga nanti akan dilakukan.


Pagi ini, bursa Asia sudah menunjukkan penguatan. Indeks Nikkei surplus 1,20 persen, dan indeks Kospi menguat 1,0 persen. Penguatan dari optimisme para investor menghadapi pergerakan ekonomi lebih stabil, dan optimisme the Fed menghadapi inflasi tinggi. (*)