EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) paruh pertama 2024 tekor USD101,65 juta. Bengkak 32,87 persen dari episode sama tahun lalu USD76,50 juta. Alhasil, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi USD0,00111 dari edisi sebelumnya USD0,00084. 

Total pendapatan usaha USD1,62 miliar, melejit 18 persen dari posisi sama tahun lalu USD1,37 miliar. Itu dari penerbangan berjadwal USD1,27 miliar, surplus 15 persen dari periode sama tahun lalu USD1,1 miliar. Penerbangan tidak berjadwal USD177,96 juta, melejit dari USD142,45 juta. Lainnya USD167,57 juta, naik dari USD125,98 juta. 

Total beban usaha USD1,53 miliar, bengkak 23 persen dari fase sama tahun lalu USD1,24 miliar. Itu terdiri dari beban operasional penerbangan USD839,12 juta, bengkak dari USD729,49 juta. Beban pemeliharaan dan perbaikan USD257,57 juta, bertambah dari USD159,49 juta. Beban kebandaraan USD123,05 juta, bengkak dari USD97,15 juta.

Beban pelayanan penumpang USD107,16 juta, bengkak dari USD80,36 juta. Beban umum dan administrasi USD103,41 juta, melonjak dari USD86,73 juta. Beban tiket, penjualan, dan promosi USD84,10 juta, naik dari USD72,30 juta. Beban operasional hotel USD9,92 juta, naik tipis dari USD9,56 juta. 

Keuntungan selisih kurs USD22,76 juta, melambung 201 persen dari minus USD22,47 juta. Pendapatan keuangan USD3,99 juta, turun dari USD4,63 juta. Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi USD3,03 juta, naik dari USD1,32 juta. Beban keuangan USD246,45 juta, bengkak dari USD222,77 juta. Pendapatan lain-lain USD15,60 juta, meroket dari USD2,27 juta. Total beban usaha lainnya USD201,05 juta, turun dari USD237,01 juta. 

Total ekuitas minus USD1,38 miliar, bengkak dari akhir 2023 minus USD1,28 miliar. Akumulasi rugi USD3,53 miliar, naik dari akhir tahun lalu USD3,43 miliar. Jumlah liabilitas USD7,93 miliar, berkurang dari akhir tahun sebelumnya USD8,01 miliar. Total aset USD6,54 miliar, susut dari akhir tahun sebelumnya USD6,72 miliar. (*)