EmitenNews.com - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) melaporkan kerugian sebesar Rp227,94 miliar pada kuartal I/2024, berbalik dari laba sebesar Rp565,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kondisi rugi BNII ini didorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 2,68% secara tahunan menjadi Rp1,81 triliun pada kuartal I/2024.

Meskipun pendapatan bunga Maybank naik 11,6% secara tahunan menjadi Rp2,5 triliun per Maret 2024, namun beban bunga juga meningkat 34% menjadi Rp1,07 triliun dari Rp797,36 miliar.

Maybank berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp122,28 triliun di tiga bulan pertama 2024, naik 14,0% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kredit Global Banking tumbuh 18,2% menjadi Rp46,42 triliun, dengan kredit LLC naik 5,3% menjadi Rp9,82 triliun dan kredit Financial Institution Group (FIG) meningkat 86,8% menjadi Rp16,50 triliun.

Kredit ritel dan non-ritel dalam Community Financial Services (CFS) tumbuh 11,7% menjadi Rp75,86 triliun. Portofolio kredit Usaha Kecil Menengah/Small Medium Enterprises juga menguat, dengan kredit CFS Non-retail tumbuh 14,6% menjadi Rp31,90 triliun.

Kredit CFS Ritel juga mengalami kenaikan sebesar 9,6%, dengan KPR tumbuh 1,4% dan Kartu Kredit serta KTA meningkat 20,5%. Kredit otomotif Anak Perusahaan tumbuh 14,6%, dengan pembiayaan roda dua naik 13,7% dan roda empat naik 14,9%.

Kualitas kredit terjaga dengan non performing loan (NPL) net turun 10,1% secara tahunan. Total aset BNII naik 3,4% yoy menjadi Rp177,65 triliun.