Mayoritas Serok Laba, APLN, dan MPRO Tampil Beda

Berdasar hasil survei Bank Indonesia penjualan rumah kuartal II 2025 melemah untuk seluruh tipe. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Sejumlah emiten sektor properti telah melansir data keuangan semester pertama 2025. Mayoritas perusahaan dengan garapan properti menunjukkan kinerja positif. Terutama kalau ditilik dari sisi koleksi laba bersih sepanjang periode enam bulan pertama 2025.
Hanya beberapa emiten menoreh performa di luar ekspektasi karena berbalik rugi. Beberapa emiten mengemas laba bersih, dan pendapatan positif sebagai berikut. Yaitu, Jaya Sukses Makmur (RISE) mengemas laba bersih Rp33,09 miliar, melonjak 282,98 persen dari Rp8,64 miliar. Pendapatan usaha Rp213,92 miliar, naik 51,80 persen dari Rp140,92 miliar.
Selanjutnya, Alam Sutera (ASRI) menyerok laba bersih melonjak 123,27 persen menjadi Rp41,64 miliar dari Rp18,65 miliar. Penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya Rp1,11 triliun, drop 40,95 persen dari Rp1,88 triliun. Kemudian, Megapolitan Development (EMDE) mencatat laba bersih Rp3,65 miliar, naik 118,93 persen dari minus Rp19,28 miliar. Penjualan usaha Rp89,95 miliar, naik tipis 7,05 persen dari Rp84,02 miliar.
Berikutnya, PP Properti (PPRO) membukukan laba bersih Rp47,18 miliar melesat 110 persen dari minus Rp459,57 miliar. Pendapatan usaha susut 25 persen menjadi Rp142,24 miliar dari Rp189,81 miliar. Lalu, Pakuwon Jati (PWON) mengemas laba bersih Rp1,13 triliun, melejit 34,52 persen dari Rp846,33 miliar. Pendapatan Rp3,37 triliun, surplus 3,37 persen dari Rp3,26 triliun.
Menyusul kemudian, Ciputra Development (CTRA) mencatat laba bersih Rp1,23 triliun, naik 20,58 persen dari Rp1,02 triliun. Penjualan dan pendapatan usaha Rp5,88 triliun, surplus 16,89 persen dari Rp5,03 triliun. Jaya Real Property (JRPT) mengoleksi laba bersih Rp584,9 miliar, naik 15,20 persen dari Rp507,71 miliar. Pendapatan usaha Rp1,47 triliun, surplus 13,95 person dari Rp1,29 triliun.
Metland (MTLA) menguntit dengan laba bersih naik 12,48 persen menjadi Rp208,31 miliar dari Rp185,19 miliar. Pendapatan Rp837,02 miliar, naik tipis 0,18 persen dari Rp835,46 miliar. Dan, Metropolitan Kentjana (MKPI) mengoleksi laba bersih Rp480,14 miliar, naik 1,47 persen dari Rp473,16 miliar. Pendapatan dan penjualan bersih Rp1,23 triliun, tumbuh 2,5 persen dari Rp1,2 triliun.
Di sisi lain, ada tiga emiten dengan laba mengalami koreksi. Yaitu, Puradelta alias Deltamas (DMAS) mencatat laba bersih Rp433,01 miliar, melorot 46 persen dari Rp803,27 miliar. Pendapatan Rp613,35 miliar, drop 49,16 persen dari Rp1,2 triliun. Kemudian, Bumi Sarpong Damai (BSDE) mentabulasi laba bersih Rp1,28 triliun, susut 45,06 persen dari Rp2,33 triliun. Pendapatan Rp6,39 triliun, turun dari Rp7,34 triliun.
Plaza Indonesia (PLIN) mengemas laba Rp265,53 miliar, susut 1,86 persen dari periode sama tahun lalu Rp270,58 miliar. Pendapatan Rp691,43 miliar, naik tipis 4,21 persen dari Rp663,48 miliar. Terakhir, emiten dengan kinerja tidak sesuai ekspektasi karena boncos menjadi sebagai berikut.
Agung Podomoro Land (APLN) rugi bersih Rp108,82 miliar, drop 291,86 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp27,77 miliar. Penjualan dan pendapatan usaha Rp1,68 triliun, anjlok 10,63 persen dari Rp1,88 triliun. Dan, Maha Properti (MPRO) rugi bersih Rp20,58 miliar, bengkak 18,54 persen dari tekor Rp17,36 miliar. Pendapatan Rp2,05 miliar, melejit 127,77 persen dari Rp905,23 juta. (*)
Related News

Entitas Lautan Luas (LTLS) Resmi Operasikan Energi Surya di Jawa Timur

3 Saham Terbang Dibekukan, Satu Terancam Kena Gembok Panjang

Dua Saham Disorot BEI, Satunya Masih Ngegas ARA

Asing Borong Saham Ini Jelang Rilis Kinerja Semester I-2025

Grup Bakrie (BNBR) Ungkap Transaksi Jumbo

Makin Boncos, SIPD Semester I-2025 Defisit Rp726 Miliar