Sehingga aset tumbuh 31,1 persen menjadi Rp10,183 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten bank milik Apro Financial Co Ltd itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/3/2023).
Patut diketahui, rasio Kewajiban Penyedian Modal Minimum turun menjadi 47,67 persen dari 50,88 persen pada tahun 2021.
Namun, rasio kredit bermasalah atau NPL gross membaik menjadi 2,75 persen dari 3,58 persen. NPL Nett menjadi 2,06 persen dari 2,62 persen. ROA 0,22 persen, ROE 0,41 persen, NIM 5,68 persen, BOPO 97,28 persen dan LDR 146,06 persen.
Related News

Raja Roti Cemerlang (BRRC) Realisasikan Dana IPO Untuk Modal Kerja

Dana IPO, Sumber Mas Konstruksi (SMKM) Gunakan Untuk Riset

SIG (SMGR) Andalkan Digitalisasi & AI Jaga Pasokan Bahan Bangunan

Janu Putra (AYAM) Gunakan Dana IPO Untuk Lunasi Utang dan Modal Kerja

Pendapatan Neto Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Naik, Cek Datanya

Dua Anak Usaha Lautan Luas (LTLS) Sabet Penghargaan Lingkungan