Mendapat Restu, Bank Saudara (SDRA) Matangkan Right Issue 6,4 Miliar Lembar

EmitenNews.com - Bank Woori Saudara Indonesia 1906 (SDRA) berancang-ancang menggeber right issue maksimal 6,4 miliar lembar. Penerbitan saham anyar tersebut dibalut dengan nilai nominal Rp100. Rencana itu, telah mengantongi izin dari para investor.
Restu para saudagar perseroan meluncur dalam ajang rapat umum Pemegang Saham luar biasa pada Kamis, 25 Januari 2024. Dengan tingkat kuorum kehadiran 95,63 persen, tercatat 8,19 miliar pemilik hak suara dengan persentase 100 persen menyetujui rencana tersebut dengan bulat.
Selanjutnya, investor menyetujui penggemukan modal dasar menjadi Rp3 triliun terdiri dari 30 miliar eksemplar. Menanjak dari semula hanya Rp1,5 triliun terdiri dari 15 miliar lembar. Dana hasil right issue untuk penguatan modal, dan pengembangan usaha.
Rencana penambahan modal akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan, khususnya dalam memperkuat struktur permodalan sehingga dapat mempercepat perseroan untuk menjadi bank kategori KBMI 3. Selain itu, Perseroan juga dapat memperluas ekspansi usaha.
Rencana penambahan modal dengan berskema right issue itu, akan berpengaruh terhadap pemegang saham. Bagi para pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk melakukan pembelian Saham Baru sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham alias dilusi.
Selanjutnya, perseroan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menindaklanjuti persetujuan para pemegang saham, dengan ketentuan jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai efektif pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK right issue. (*)
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar