Menkeu Minta Perbankan Tak Hanya Berikan Pinjaman, Tapi Juga Berdayakan UMKM
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini sinergi APBN sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengemukakan bahwa perbankan termasuk BRI seharusnya memiliki peran bukan hanya sebagai pihak pemberi pinjaman kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). "Namun juga memberdayakan para pelaku UMKM tersebut agar mampu untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitasnya," katanya saat memberikan pidato kunci pada acara BRI Microfinance Outlook 2023, di Jakarta, Kamis (26/01).
Menkeu melanjutkan bahwa di saat banyak negara perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini, namun perekonomian Indonesia masih tetap dalam kondisi yang relatif baik (relatively in a good shape) dan resilien.
Beberapa sektor terbukti cukup resilien diantaranya adalah sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan. Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30% pada tahun 2022 lalu. Karena itu ia menekankan Indonesia menghadapi tahun 2023 dengan penuh optimisme, meskipun tetap dengan penuh kehati-hatian.
“Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11%. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita,” terang Menkeu.
Memasuki Tahun 2023 ini, Menkeu mengungkap bahwa jumlah subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan hingga Rp415 triliun. Selain itu, belanja untuk UMKM juga meningkat hingga Rp45,8 triliun. Menkeu menegaskan bahwa itu merupakan upaya untuk memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saingnya.
“Saya harap BRI mampu berperan menjadi mitra pemerintah. Untuk menjaga indikator kualitas UMKM terus meningkat. Ini butuh afirmasi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak,” tukas Menkeu.
Dalam penutupan pidatonya, Menkeu juga menyampaikan mengenai Environmental, Social, dan Governance (ESG). BRI didorong untuk terus menjaga jaga kualitas ESG karena perbankan adalah profesi dimana aspek trust/kepercayaan menjadi aspek yang paling penting bagi masyarakat.(fj)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun