EmitenNews.com - Forbes memasukkan nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam daftar 50 wanita berpengaruh, Forbes 50 Over 50: Asia 2023. Forbes 50 Over 50: Asia 2023 adalah penghargaan yang diberikan Forbes untuk 50 wanita berusia di atas 50 tahun dari kawasan Asia Pasifik yang mencapai kesuksesan di industrinya dan menginspirasi generasi selanjutnya di negara mereka.
Ajang ini merupakan hasil kerja sama dengan Mika Brzezinski dan Know Your Value. Forbes 50 Over 50: Asia 2023 memberikan penghargaan kepada para wanita yang bekerja di lintas bidang mulai dari teknologi, farmasi, seni, politik dan sebagainya, yang membuktikan bahwa kesuksesan datang dari segala usia.
Dalam websitenya yang dirilis (11/1) Forbes menjelaskan bahwa sejak ditunjuk kembali jadi Menkeu tahun 2016, secara internasional Sri Mulyani Indrawati dikenal mempromosikan kesetaraan gender dan anti korupsi. Selama masa bakti pertamanya (2005-2010), ia telah membantu menurunkan public debt ke 30% dari GDP dan mengawal reformasi yang mampu memposisikan Indonesia sebagai satu dari tiga emerging economies (negara berkembang) yang tumbuh lebih dari 4% di tahun 2009, setahun setelah krisis finansial.
Forbes memaparkan bahwa dari tahun 2010 hingga 2016, Sri Mulyani juga pernah menjabat sebagai managing director dan COO di Bank Dunia. Selanjutnya, pada tahun 2018, ia dianugerahi Best Minister in the World pada World Government Summit di Dubai.
Selanjutnya pada tahun 2020 Sri Mulyani juga dianugerahi sebagai Finance Minister of The Year kawasan East Asia Pacific dari majalah GlobalMarkets, karena perannya dalam memunculkan kebijakan sehingga ndonesia bisa melalui pandemi global dengan baik dan resilien.(fj)
Related News
KAGAMA-MBA Bahas Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045
Roundtable US-ABC, Menko Airlangga Jabarkan Ekonomi Indonesia
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025