Merespon Erick Thohir, Menteri PUPR Pastikan BUMN Karya Bukan Merger Tapi Spesialisasi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. dok. iNews.
EmitenNews.com - BUMN Karya tidak merger, tetapi spesialisasi. Menteri BUMN Erick Thohir tidak berencana melakukan merger (penggabungan) ataupun pembentukan holding (induk usaha) BUMN Karya, melainkan membentuk spesialisasi masing-masing BUMN Karya itu. Semua itu bagian dari rencana penyehatan perusahaan negara tersebut.
Kepada pers, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/4/2023), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan yang diinginkan koleganya, Menteri BUMN, penajaman keunggulan masing-masing BUMN Karya itu. "Kalau menurut Pak Erick (Menteri BUMN) bukan merger."
Meski begitu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan belum mengetahui rencana detail transformasi BUMN Karya yang akan dilakukan Kementerian BUMN. Namun, dia dan Erick telah menjalin komunikasi setelah muncul wacana transformasi BUMN Karya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya akan terus mendorong penyehatan di BUMN Karya. Kementerian BUMN sudah memiliki peta jalan atau roadmap untuk mentransformasi BUMN karya.
Erick Thohir menyebutkan, pihaknya akan memperbaiki portofolio dan melakukan regrouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jadi, bukan bisnis yang generalis apalagi palugada.
Pemerintah menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur, kata Erick Thohir, adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen. ***
Related News

Menteri Erick Ungkap, Tinggi Ketergantungan Indonesia pada AS

Target Pemerintah, Defisit APBN 2026 Pada Rentang 2,48-2,53 Persen

Menkeu Bagikan Kabar Baik, Per April 2025 APBN Surplus Rp4,3T

Menperin Beber Dampak RI Gabung BRICS Buat Industri Manufaktur

Indonesia: Energi Harus Dianggap Aset Trategis, Bukan Cuma Komoditas

Mei Momentum Tepat bagi BI Turunkan Bunga Acuan, ini Alasannya