EmitenNews.com - Aneka Tambang (ANTM) per 31 Maret 2025 mencatat laba bersih Rp2,13 triliun. Melangit 826 persen dari periode sama tahun lalu hanya Rp238,37 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilusian ikut terkerek menjadi Rp88,69 dari posisi sama tahun lalu Rp9,92.

Penjualan terkumpul Rp26,15 triliun, melejit 203 persen dari posisi sama tahun lalu Rp8,62 triliun. Beban pokok penjualan Rp22,51 triliun, bengkak dari edisi sama 2024 sebesar Rp8,37 triliun. Laba kotor terkumpul Rp3,63 triliun, meroket 1.352 persen fase sama tahun lalu sebesar Rp250,74 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp582 miliar, susut dari Rp656,31 miliar. Beban penjualan Rp363,11 miliar, bengkak dari Rp85,62 miliar. Total beban usaha Rp945,11 miliar, bengkak dari Rp741,94 miliar. Laba usaha Rp2,69 triliun, melambbung 648,97 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp491,19 miliar. 

Bagian keuntungan entitas asosiasi Rp51,53 miliar, susut dari Rp194,37 miliar. Penghasilan keuangan Rp98,94 miliar, turun dari Rp131,04 miliar. Beban keuangan Rp22,99 miliar, susut dari Rp40,34 miliar. Laba selisih kurs Rp98,15 miliar, anjlok dari Rp248,55 miliar. Penghasilan lain-lain Rp18 miliar, turun dari Rp43,36 miliar.

Laba periode berjalan Rp2,32 triliun, meroket 1.004 persen dari Rp210,58 miliar. Jumlah ekuitas Rp34,62 triliun, menanjak dari akhir 2024 senilai Rp32,19 triliun. Total liabilitas Rp13,67 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp12,32 triliun. Jumlah aset Rp48,3 triliun, melonjak dari tahun sebelumnya Rp44,52 triliun. 

Earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (Ebitda) surplus 518 persen menjadi Rp3,26 triliun dari edisi sama tahun lalu Rp527,61 miliar. ”Kami terus mengedepankan strategi pemasaran secara inovatif, pengendalian biaya dengan cermat, dan menjaga struktur biaya agar tetap kompetitif,” tutur Nicolas D Kanter, Direktur Utama Antam. (*)