EmitenNews.com - Bank Danomon (BDMN) sepanjang 2024 mengemas laba bersih Rp3,17 triliun. Melorot 9,42 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp3,5 triliun. Menyusul hasil itu, laba bersih per saham dasar ikut menyusut ke level Rp325,30 dari sebelumnya Rp358,51. 

Pendapatan bunga bersih Rp15,6 triliun, melonjak 2,56 persen dari posisi sama 2023 sejumlah Rp15,21 triliun. Itu terdiri dari pendapatan bunga Rp22,78 triliun, surplus dari akhir 2023 sebesar Rp20,21 triliun. Lalu, beban bunga terkumpul Rp7,18 triliun, bengkak 43,88 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp4,99 triliun. 

Total pendapatan operasional lainnya Rp4,62 triliun, naik tipis dari Rp4,26 triliun. Itu meliputi pendapatan provisi dan komisi Rp1,44 triliun, naik dari Rp1,41 triliun. Imbalan jasa lain Rp2,48 triliun, melesat dari Rp2,3 triliun. Kerugian dari perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp19,82 miliar, susut dari Rp213,8 miliar. 

Kerugian yang telah direalisasi atas instrumen derivatif Rp44,69 miliar, drop 119,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya surplus Rp225,49 miliar. Keuntungan atas transaksi dalam mata uang asing Rp381,44 miliar, melejit dari Rp220,9 miliar. Pendapatan dividen Rp4,29 miliar, turun dari Rp7,72 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp52,79 miliar, melesat dari Rp16,01 miliar. 

Jumlah beban operasional lainnya Rp15,99 triliun, bengkak dari Rp14,69 triliun. Itu dari beban provisi dan komisi lain Rp387,28 miliar, turun dari Rp457,44 miliar. Beban umum dan administrasi Rp4,69 triliun, bengkak dari Rp4,36 triliun. Beban tenaga kerja dan tunjangan Rp6,4 triliun, bengkak dari Rp6,14 triliun. Rugi penurunan nilai pada aset keuangan Rp4,49 triliun, bengkak dari Rp3,66 triliun. 

Pendapatan operasional bersih Rp4,24 triliun, susut dari Rp4,78 triliun. Pendapatan bukan operasional Rp97,35 miliar, turun dari Rp116,47 miliar. Beban bukan operasional Rp154,08 miliar, turun dari Rp204,25 miliar. Beban bukan operasional bersih Rp56,72 miliar, susut dari Rp87,77 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp4,18 triliun, turun dari Rp4,69 triliun. 

Jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp51,82 triliun, melejit dari episode akhir tahun sebelumnya hanya senilai Rp49,95 triliun. Total liabilitas terkumpul senilai Rp190,5 triliun, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp171,34 triliun. Jumlah aset terakumulasi senilai Rp242,33 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp221,3 triliun. (*)