EmitenNews.com - Manajemen PT Sepatu Bata Tbk (BATA) sedang mencari strategi untuk memperkuat kondisi keuangan akibat penurunan kinerja operasional. Dalam upaya tersebut, penjualan aset menjadi opsi yang diambil di tengah situasi bisnis yang sedang mengalami kerugian.

Dalam pengumuman resmi di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (7/3/2024), manajemen memutuskan untuk menjual Graha Bata, gedung kantor pusat BATA yang terletak di Jakarta Selatan. Nilai transaksi mencapai Rp64 miliar, melibatkan aset tanah dan bangunan.

Gedung tersebut terdiri dari enam lantai dengan luas total bangunan mencapai 4.239,43 m2, berdiri di atas tanah seluas 1.993 m2 yang dikenal sebagai Graha Bata, berlokasi di Jalan T.B. Simatupang Nomor 28 (dikenal juga sebagai Jalan R.A. Kartini Kav. 28). Pembeli gedung ini adalah PT Simatupang Jaya Realty (SJR), yang akan menggunakan gedung tersebut sebagai kantor pusat dan administrasi BATA.

“Penjualan ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya terkait pengelolaan properti.” kata Manajemen, Jumat (8/3).

Dengan demikian, dana yang berasal dari keuntungan perusahaan dapat dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Pemilihan Graha Bata sebagai aset yang dijual juga dipertimbangkan untuk efisiensi, mengingat luas gedung yang dianggap melebihi kapasitas yang diperlukan untuk jumlah pegawai saat ini. Manajemen menyatakan bahwa rencana untuk menyewakan sebagian ruang tidak memungkinkan karena tata letak dan kondisi gedung tidak sesuai dengan kebutuhan calon penyewa.

Perusahaan berfokus pada optimalisasi penjualan sebagai strategi pertumbuhan bisnis, terutama melalui toko-toko yang ada, dengan alokasi anggaran untuk meremajakan gerai yang sudah ada. Selain itu, perusahaan juga menekankan pengembangan bisnis secara daring atau online melalui anak perusahaan, Bata Online.

Meskipun pada periode hingga 30 September 2023, BATA masih mengalami kerugian sebesar Rp80,65 miliar, yang meningkat secara year-on-year (yoy) dari kerugian pada periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp20,43 miliar, namun BATA masih memiliki total aset sebesar Rp681,77 miliar pada akhir kuartal III-2023.