Miota Kreasikan Transformasi Digital Berbasis IoT dan Kolaborasi dengan PLN
Moshe Panjaitan, Founder & CEO Miota di sela-sela acara Digital Creative Leadership Forum di Jakarta, Kamis (9/11/2023). dok. ist.
Pengimplementasian smart city telah terkonsep oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Miota sebagai perusahaan IOT dan pengusung konsep smart city, menyediakan diri dalam memberikan konsultasi, merancang (design), hingga mengimplementasikan solusi smart city yang dibutuhkan.
Dorong praktik smart city skala besar
Untuk implementasi smart city, Moshe Panjaitn optimistis penyedia layanan IoT, pemerintah, dan para pelaku industri saling berkolaborasi untuk mendorong praktik smart city dalam skala besar di masa mendatang. IoT memudahkan pendataan dan menyiapkan perencanaan.
“Contoh smart agriculture yang terintegrasi dengan smart city itu mengindentifikasi kebutuhan jumlah pangan secara akurat, dari raw material hingga end product-nya. Kemudian, smart utilities dari power plant yang menghasilkan listrik hingga end user yang mengkonsumsi listrik tersebut, dapat diketahui secara akurat maka power generation dan penggunaannya sangat efisien dan efektif,” ujar Moshe merincikan.
Saat ini, peran IoT masih relatif minim dan potensi penggunaanya di Indonesia terbuka lebar di periode mendatang. Sebab, kontributor terbesar dalam transformasi digital adalah industri IT yang disokong teknologi IoT. Tetapi, penyedia layanan IoT di Indonesia masih sedikit.
"Mayoritas industri ini dipenuhi oleh ahli software, sehingga peran IoT ini terlihat masih kecil serta menghadapi tantangan yang masih besar karena kekurangan talenta hardware designer yang masih langka di Indonesia, talenta ini dibutuhkan industri IoT dan merupakan core pillar pertama digital transformation,” ungkapnya.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyiapkan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 pada 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan Masyarakat digital.
Kemudian, transformasi digital diyakini akan meningkatkan ekonomi digital nasional. Laporan e-conomy SEA yang dipublikasikan Google, Temasek, dan Bain & Company mengestimasikan GMV (gross merchandise value) ekonomi digital Indonesia pada 2025 senilai USD110 miliar atau berpotensi tumbuh dari USD82 miliar pada 2023. ***
Related News
Ada KEK, Pertumbuhan Ekonomi Batang dan Kendal Capai 8-9 Persen
Punya Cadangan 7,8 Miliar Ton, Roadmap Hilirisasi Silika Dirilis
Harga Emas Antam Naik Rp2.000 per Gram
Harga Emas Diprediksi Bakal Tembus Segini di Akhir Tahun, Minat?
Roadmap Hilirisasi Silika Terbit, Ada Cadangan 7,8 Miliar Ton
Aset Bank Syariah Cetak Rekor Tertinggi, Capai Rp1.028,18 Triliun





