EmitenNews.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai bahwa positifnya industri infrastruktur, termasuk semen, akan mendukung ketahanan ekonomi Indonesia yang solid menuju tahun politik 2024 dan di tengah gejolak suku bunga global.

 

Rully Arya Wisnubroto, Senior Economist Mirae Asset, mengatakan bahwa pemerintah menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun ini menjadi Rp 392 triliun, dari Rp 365,8 triliun pada 2022. Anggaran itu akan difokuskan untuk pelayanan dasar, seperti pembangunan rumah, sekolah, hingga penyediaan air minum, serta konektivitas termasuk jalan dan jalan tol.

 

“Namun, realisasi belanja infrastruktur baru Rp 59,7 triliun hingga April (setara 15,2% total anggaran 2023). Realisasi belanja infrastruktur perlu dipercepat untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, tingkat permintaan semen juga akan mengalami kenaikan,” ujar Rully dalam Media Day: June 2023 hari ini, 8 Juni 2023.

 

Perekonomian Indonesia, lanjutnya, secara konsisten mencatatkan mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi dalam kurun waktu 5 kuartal terakhir, yang didukung oleh konsumsi rumah tangga sejalan dengan efektivitas penanganan pandemi COVID-19.

 

Namun dengan tingginya ketidakpastian global, menurunnya harga-harga komoditas, serta dampak lanjutan dari pengetatan moneter, maka terdapat potensi terjadi perlambatan dalam beberapa kuartal ke depan.

 

Rully mengatakan bahwa akselerasi pembangunan infrastruktur diharapkan akan menopang perekonomian dari kemungkinan terjadinya perlambatan. Sampai saat ini kebijakan fiskal masih tetap difokuskan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sementara itu kebijakan moneter masih tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk inflasi dan volatilitas nilai tukar.

 

Emma Almira Fauni, Research Analyst Mirae Asset, mengatakan kinerja dua produsen semen raksasa yang tercatat di bursa yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menunjukkan kinerja positif sejak awal tahun, terutama untuk periode kuartal I/2023.

 

Meskipun secara tren mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/QoQ), kinerja kuartal I/2023 kedua produsen semen itu menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding kuartal yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

 

“Ada dua sisi. Pertama, SMGR unggul dibanding INTP karena penurunan kinerja 1Q/2023 QoQ SMGR lebih terkendali daripada INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR dapat lebih melunak. Kedua, INTP mampu memperbesar pangsa pasarnya di luar Jawa dan dapat lebih diuntungkan karena dua faktor tahun ini, yaitu penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi domestic market obligation (DMO) INTP.”